search

Daerah

Citra Niaga SamarindaReinkarnasi Citra NiagaKafe di Citra NiagaSugeng ChairuddinPenerapan Smart City SamarindaAntonio

Konsep Reinkarnasi Citra Niaga Makin Dimatangkan, Akan Menerapkan Sistem Smart City

Penulis: Jeri Rahmadani
Kamis, 06 Mei 2021 | 708 views
Konsep Reinkarnasi Citra Niaga Makin Dimatangkan, Akan Menerapkan Sistem Smart City
Sekda Pemkot Samarinda Sugeng Chairuddin. (Jeri Rahmadani/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co – Wacana lawas mempercantik wajah Citra Niaga sebagai destinasi wisata dan bisnis semakin diseriusi. Itu dibuktikan Pemkot Samarinda dengan menggelar rapat revitalisasi Citra Niaga, Kamis 6 Mei 2021 di Balai Kota.

Sekretaris Daerah Pemkot Samarinda Sugeng Chairuddin menjelaskan, pemkot menggunakan kata reinkarnasi untuk memperbarui Citra Niaga. "Itu bahasa yang digunakan pak wali kota (Andi Harun)," ungkap Sugeng.

Ia menyebut akan menyulap Citra Niaga lebih menarik. Salah satunya dengan menjadikan warga berjalan kaki dengan lebih leluasa. Kendaraan tidak boleh masuk, jadi benar-benar ramah lingkungan.

Sugeng menyatakan sudah berdiskusi dengan tim pakar profesional. Termasuk di dalamnya desainer awal Citra Niaga, Antonio, yang akan dilibatkan. "Diharapkan 2023 nanti sudah berdiri Citra Niaga yang baru," paparnya.

Namun Sugeng belum mengetahui pasti tahapan-tahapan teknis yang akan dilakukan. "Yang pasti, di Citra Niaga akan dibuat landmark Samarinda," tutur Sugeng.

Mantan kepala Bappeda Samarinda itu menjadikan contoh penerapan enam pilar smart city di Kota Tepian. Mulai dari smart environtment, yang bisa saja dibuat taman-taman di seluruh akses Citra Niaga. Kemudian smart economy akan membina UMKM yang ada. Smart branding, dengan mengoptimalkan kawasan prioritas wisata. Smart government, dengan menerapkan transaksi elektronik, atau parkir menggunakan sistem e-Parking. Smart society, dengan menjadi wadah yang nyaman bagi orang-orang berkumpul. "Smart living, tidak ada lagi pengemis atau anak jalanan," terang Sugeng.

Sugeng menjadi koordinator tim reinkarnasi Citra Niaga ini. Orang-orang yang masuk tim bukan berdasarkan struktural pemkot, melainkan dipilih sesuai keahlian. "Ini untuk mendukung tim profesional yang berjumlah lima orang itu," tambahnya.

Sugeng menyebut, pelaksanaannya masih memerlukan data. Karena kajian tidak hanya fokus pada masterplan bangunan. Narasinya adalah perihal ekonomi dan sosial, agar benar-benar masuk di sana. "Perencanaannya harus sungguh hidup. Bahkan soal tingkat kenyamanan orang. Parkir sepeda misalnya. Bagusnya di mana. Itu juga menjadi tolok ukur," imbuhnya.

Diketahui, reinkarnasi Citra Niaga dilakukan kolaborasi tim swasta dengan Pemkot Samarinda. Dengan anggaran dari APBD Samarinda. "Untuk mengharapkan pinjaman dari luar, belum ada. Masih tahap masterplan. Tahun depan masuk DED. Kemudian pembangunan. Baru bisa dipetakan," pungkasnya. (*)

Editor: Rizki