search

Daerah

Traffic Light di SamarindaLampu Lalu Lintas MatiCCTV Lalu Lintas di SamarindaKepala Seksi Prasarana Jalan Dishub SamarindaRinjani

Lampu Lalu Lintas di Samarinda Sering Mati, Begini Penjelasan Dishub

Penulis: Jeri Rahmadani
Rabu, 21 April 2021 | 1.080 views
Lampu Lalu Lintas di Samarinda Sering Mati, Begini Penjelasan Dishub
Suasana lalu lintas di Samarinda. (Jeri Rahmadani/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co – Beberapa lampu lalu lintas di Samarinda terkadang mati tiba-tiba. Kesemrawutan pengendara lantas terjadi. Apa penyebabnya?

Disambangi Presisi.co, Rabu 21 April 2021, Kepala Seksi Prasarana Jalan Dinas Perhubungan Samarinda Rinjani menyebut, ada kurang lebih 40 traffic light yang mati. “Itu pun baru dua yang diperbaiki," ucap Rinjani.

Rinjani menyebut, hanya lima tahun umur ideal lampu lalu lintas dapat beroperasi pada umumnya. Kenyataannya, lampu lalu lintas yang sekarang terpampang di simpangan jalan Kota Tepian sudah berumur 10 tahun lebih. Bahkan ada yang sudah belasan tahun.

“Semisal di Jalan Pahlawan sekarang 10 tahun. Di Jalan Kesuma Bangsa mungkin usianya 12 tahun dan seterusnya," jelas Rinjani.

Ia menyebut sebenarnya semua traffic light di Samarinda dikategorikan mati karena sudah lewat masa umurnya. Namun selama ini masih bisa beroperasi karena dibantu teknisi Dishub Samarinda. “Teknisinya dari dishub. Bukan dari luar," papar Rinjani.

Ia menyebut, nominal biaya pemasangan traffic light tergantung kondisi yang ada. Jenis simpangan dan luasan area memengaruhi harga.

"Semisal traffic light di Mal Lembuswana dengan simpangan Air Putih, itu beda biayanya," tuturnya.

Karena menggunakan jaringan bawah tanah, sambung Rinjani, selain memakan anggaran besar, juga membuat proses perawatan yang tak sebentar. "Utilitas kamera dan kabel power ada di bawah tanah," terangnya.

Saat ini maintenance ditiadakan karena anggaran yang cekak. Perbaikan juga tidak ada jadwal pasti. Menunggu ada yang mati.

Biasanya, lambatnya penanganan traffic light yang mati lantaran timnya sedang mengerjakan hal yang sama di titik lainnya.

Rinjani mengungkapkan, dari total 26 CCTV yang tersebar di 40 traffic light di Samarinda, hanya ada empat CCTV saja yang berfungsi. Namun Rinjani tak merincinya.

"Sebenarnya, berkaitan dengan anggaran juga. Antara CCTV atau traffic light yang lebih urgen digunakan? Pasti traffic light. CCTV hanya pemanis," ungkapnya.

Ia menyebut mengajukan anggaran tahun ini. Untuk mengembalikan fungsi lampu lalu lintas. Namun ia tak merinci nominalnya. Yang pasti Rinjani berharap semua lampu lalu lintas bisa menyala.

"Kalau LPJU walau dua hari pengaruhnya tidak terlalu besar. Jika ada laporan emergency kami tampung dan kami nilai. Masyarakat bisa melaporkan," pungkasnya. (*)

Editor: Rizki

Baca Juga