search

Daerah

Daftar Vaksin Corona SamarindaIsmed KusasihCovid19 Samarinda

Lansia Rentan Terpapar Corona, Daftar Vaksinasi Covid-19 Online di Samarinda Dibuka Tanpa Batas Waktu

Penulis: Jeri Rahmadani
Senin, 22 Februari 2021 | 703 views
Lansia Rentan Terpapar Corona, Daftar Vaksinasi Covid-19 Online di Samarinda Dibuka Tanpa Batas Waktu
Pelaksana tugas (Plt) Kadinkes Samarinda, Ismed Kusasih saat diwawancara awak media.

Samarinda, Presisi.co – Vaksinasi Covid-19 untuk orang 60 tahun dan 60 tahun keatas (Lansia) di Kota Samarinda masih dalam tahap pendataan. Jumlah penerima vaksin Covi-19 baru dapat diketahui pada akhir bulan Februari 2021.

Hal tersebut dijelaskan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Samarinda, Ismed Kusasih saat usai menghadiri rapat koordinasi terkait program seratus hari kerja Walikota baru, Senin (22/2/2021) di ruang utama Walikota, jalan Kesuma Bangsa.

Dikatakan Ismed, data orang yang mendapatkan jatah vaksinasi Covid-19 tahapan kedua di Kota Tepian ini, diperkirakan baru dapat diketahui pada akhir bulan Februari tahun 2021.

"Yang jelas kita pendataan. Nanti akhir bulan baru tau jumlah pasien yang di vaksinasi. Nanti akhir bulan baru tau berapa jumlah vaksin yang dikasih ke Samarinda," jelas Ismed kepada awak media.

Ismed pun menyatakan pihaknya turut berlaku kondisional membuntut dengan kebijakan Pemerintah Pusat. Ia juga mengakui belum ada petunjuk teknis (Juknis) yang diterima pihaknya, guna pelaksanaan vaksinasi bagi lansia.

"Karena strategi itu berubah-ubah dari pusat, jadi tahap kedua memang lansia dulu. Tetapi juknisnya juga belum ada. Intinya kita pendataan dulu," ungkap Ismed.

Sementara itu, Ismed turut membeberkan belum ada batas waktu pendaftaran vaksinasi, karena masih dalam proses pendataan yang dilakukan pihaknya.

"Nanti kita lihat berapa yang terdaftar baru nanti kita sampaikan ke Provinsi dan Pusat. Mudah-mudahan cepat datang," tambahnya.

Alasan mengapa vaksinasi Covid-19 kali ini dibuka bagi lansia, Ismed menduga hal tersebut berdasarkan keputusan pemerintah pusat.

"Karena pusat itu berfikir yang paling tinggi resikonya lansia," pungkas Ismed.

Editor : Oktavianus