Seorang Pasien Covid-19 Terpaksa Dirawat di Lorong Rumah Sakit, Balikpapan Darurat PPKM
Penulis: Nur Rizna Feramerina
Rabu, 13 Januari 2021 | 964 views
Balikpapan, Presisi.co - Salah satu rumah sakit yang berada di Kota Balikpapan terpaksa harus merawat pasiennya di lorong rumah sakit. Hal ini disebabkan karena kapasitas ruangan yang penuh.
Kondisi tersebut diakui Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi memperkuat alasan dirinya untuk segera melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Ini harus menjadi perhatian kita untuk cepat melakukan pembatasan, sudah ada satu rumah sakit yang pasiennya mau tidak mau ditaruh di lorong, karena sudah tidak cukup ruangannya,” kata Rizal Effendi.
Dijelaskannya, daya tampung pasien Covid-19 di rumah sakit tersebut hanya 16 orang.
“Total pasiennya ada 17 orang, sedangkan daya tampungnya hanya 16. Jadi ada 1 (pasien dirawat) di lorong,” urainya.
Untuk itu, Rizal mengaku selalu memantau kondisi di salah satu rumah sakit tersebut. Peningkatan kapasitas tempat tidur pasien pun disebutnya mendesak harus dilakukan, lantaran angka penyebaran kasus Covid-19 di Kota Beriman sebutan Balikpapan, terpantau melonjak signifikan.
“Kita terus koordinasikan dengan rumah sakit supaya semaksimal mungkin menambah kapasitas tempat tidur,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, dr Andi Sri Juliarty menerangkan bahwa hingga hari ini kapasitas tempat tidur isolasi di Balikpapan adalah sebanyak 429 bed.
“Sebelumnya jumlah tempat tidur isolasi sebanyak 333, hari ini sudah 429 dan terisi 393. Di ICU sudah 37 dan sisa 2 yang kosong,” urainya.
Pada hari ini pula Balikpapan mengumumkan 121 tambahan kasus positif Covid-19 dengan rincian 59 suspek, 12 kasus OTG, 43 tracing kasus, dan 7 kasus yang berasal dari rapid antigen dan dinyatakan positif setelah melakukan Swab Test.
Dengan 121 yang terkonfirmasi, maka jumlah kasus positif di Balikpapan sudah di angka 7.298 kasus. Dirawat 428 orang, isolasi mandiri sebanyak 812, kasus sembuh sebanyak 5.310, 298 kasus meninggal dunia.