search

opini

New NormalNew CasesCovid-19indonesia

New Normal atau New Cases ?

Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 12 Juni 2020 | 1.197 views
New Normal atau New Cases ?
Grafik Kasus Harian Covid-19 Indonesia. (Sumber : covid19.go.id)

Entah apakah akan membaik atau memburuk kasusnya setelah kebijakan New Normal ini diberlakukan. Kita hanya berharap agar masyarakat yang masih menyepelekan protokol kesehatan segera sadar dan mematuhinya. Semoga negara kita semakin membaik.

 

Kasus persebaran virus Corona di Indonesia belum juga selesai. Angka positif masih menujukkan panah ke atas. Kenaikkan angka kematian juga terus menghantui kita. Meski data pasien sembuh terus naik namun tetap saja COVID 19 yang menjadi masalah tak kunjung membaik. Covid yang diprediksi hanya dua bulan tapi sampai sekarangpun belum juga tuntas.

Saat rakyat dan pemimpin daerah sedang fokus untuk penerapan PSBB muncullah kebijakan pemerintah pusat "New Normal" yang dipenuhi oleh pro dan kontra. Orang orang dibuat kebingungan apakah mematuhi protokol kesehatan atau patuh kebijakan pemerintah? entahlah. New normal diterapkan di beberapa daerah saja namun tidak menutup kemungkinan akan menambah angka positif bukan?

New normal merupakan skenario yang dibuat pemerintah dalam menangani kasus pertumbuhan positif corona dari aspek kesehatan dan juga ekonomi. Memang New Normal akan meningkatkan ekonomi negara namun bagaimanakah nasib dari kasus Corona? akankah membaik atau memburuk.

Masalah New normal tidak itu saja, tapi juga apakah masyarakat siap menjalaninya? Apakah mereka cukup diberikan edukasi untuk menjalani kebijakan ini? New normal yang menjadi penolong perekonomian bangsa saat pandemi apakah juga akan menolong keterpurukan dari segi kesehatan? Semua itu tergantung dari individu masing masing.

Kasus corona yang kian meroket membuktikan ketidaksiapan masyarakat akan kebijakan New normal ini. Masyarakat belum tentu mengerti semua tentang protokol - protokol kesehatan yang ada atau malah mereka tidak tahu sama sekali. Corona yang dulu memburuk karena dianggap enteng bagaimana keaadaannya jika kebijakan ini dilakukan? tentu kita tidak bisa memprediksi kejadian yang akan terjadi berikutnya. Percuma jika kebijakan untuk memperkuat ekonomi tapi malah membuat kasus kasus baru.

Masih banyak masyarakat yang hidup dengan menyepelekan protokol kesehatan. Masyarakat yang kurang teredukasi dalam protokol kesehatan dapat menjadikan kasus positif corona semakin melonjak.

Contoh saja di warkop - warkop terdekat bagaimana? apakah menjaga jarak? memakai masker? atau menggunakan hand sanitizer dan mencuci tangan mereka setelah bersentuhan? Entah hanya mereka yang tahu.

Namun yang saya amati di dekat rumah saya warkop masih buka dan hanya tutup saat ada razia saja,padahal daerah saya termasuk zona merah lho. Sekarang jadi tahu kan bagaimana tingkat kesadaran masyarakat kita dalam mentaati protokol kesehatan terus apakah cocok nih diberlakukan New Normal? Terus pada kasus yang ada di negeri kita bagaimana nasibnya?

Ada salah satu contoh kasus yang mengkhawatirkan yaitu pada beberapa pasar di Jakarta terdapat pedagang yang positif corona. Mereka masih berkeliaran bebas entah mematuhi atau belum mematuhi protokol kesehatan. Terus bagaimana dengan yang belum tertular virus corona? Syukurlah kalau mereka mematuhi protokol kesehatan namun bagaimana jika tidak? Wah pasti tambah banyak kan kasus positifnya.

Padahal itu masih dalam keaadaan PSBB belum kebijakan New Normal kan? Alasannya pasti untuk menyambung perekonomian keluarga, ya tapi apkah sudah mematuhi protokol kesehatan? Lantas bagaimana kalau kebijakan New Normal diberlakukan? Kita terus berdo'a saja semoga lekas sembuh negara ini dan kasus positif corona semakin menurun.

Sebagai warga yang taat terhadap protokol kesehatan kita perlu memperhatikan protokol kesehatan baik di dalam maupun luar ruangan saat pandemi ini. Namun ini akan sia sia jika masyarakat di sekitar kita masih menyepelekan protokol kesehatan. Untuk yang sudah mentaati protokol mungkin baik - baik saja sih tapi kita membicarakan kasus yang terjadi di negara ini bagaimana pertumbuhannya?

Kebijakan New Normal mungkin hanya diberlakukan di beberapa daerah Indonesia yang mungkin dirasa pertumbuhan kasus coronya rendah. Tetapi, apakah setelah kebijakan New Normal ini daerah daerah tersebut masih memiliki pertumbuhan kasus yang rendah? atau malah makin menjadi jadi kasusnya? Mengingat yang membuat daerah daerah tersebut mempunyai pertumbuhan kasus coronanya rendah tidak luput dari kepatuhan warganya terhadap PSBB bukan?

Entah apakah akan membaik atau memburuk kasusnya setelah kebijakan New Normal ini diberlakukan. Kita hanya berharap agar masyarakat yang masih menyepelekan protokol kesehatan segera sadar dan mematuhinya. Semoga negara kita semakin membaik.

Penulis : Mathakmka (kaskuser)