search

Berita

Bayi OrangutanHannesTaman Nasional KutaiConservation Action NetworkPusat Penyelamatan SatwaOrangutanBKSDA Kaltim

Kabar Terbaru dari Hannes, Bayi Orangutan yang Menjalani Rehabilitasi di PPS Long Sam

Penulis: Redaksi Presisi
37 menit yang lalu | 0 views
Kabar Terbaru dari Hannes, Bayi Orangutan yang Menjalani Rehabilitasi di PPS Long Sam
Hannes, bayi orangutan yang kini menjalani rehabilitasi intensif di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Long Sam, Kampung Merasa, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau.

Berau, Presisi.co – Hannes, bayi orangutan kini menjalani rehabilitasi intensif di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Long Sam, Kampung Merasa, Kecamatan Kelay, Kabupaten Berau, setelah dievakuasi dari kawasan Balai Taman Nasional Kutai (TNK) pada Agustus 2025 lalu.

Awalnya, Hannes ditemukan warga dalam kondisi terpisah dari induknya sebelum diserahkan ke Balai TNK dan kemudian dialihkan ke BKSDA Kaltim untuk proses penyelamatan.

Direktur Conservation Action Network (CAN), Paulinus Kristanto, menyebut Hannes menunjukkan respons alami yang kuat terhadap lingkungan hutan sejak awal tiba di pusat rehabilitasi.

“Hannes ini paling aktif dan tidak mau berpangku. Dia lebih suka naik ke pohon, makan pucuk daun, dan sudah bisa membuat sarang. Ini indikasi dia pernah hidup bersama induknya di alam,” ucap Paulinus saat ditemui di PPS Long Sam.

Meski baru berusia satu tahun, Hannes masih membutuhkan waktu panjang untuk benar-benar siap dilepasliarkan. Saat ini ia dirawat di baby house karena masih membutuhkan susu serta pendampingan perawat sepanjang hari sebelum dibawa ke sekolah hutan setiap pagi.

Paulinus menjelaskan bahwa Hannes sempat mengalami stres setelah ditemukan, namun kondisi fisiknya dinilai cukup sehat dan memiliki potensi besar untuk kembali ke alam liar.

“Minimal usia pelepasliaran itu enam sampai delapan tahun. Tolak ukur pertama perilakunya, lalu kemampuan survivalnya. Targetnya memberi kesempatan kedua bagi satwa untuk pulang ke hutan,” ujarnya.

Selain Hannes, PPS Long Sam juga merawat satu bayi orangutan lainnya bernama Lucas, yang kini menjalani tahapan rehabilitasi serupa.

Kepala BKSDA Kaltim, M Ari Wibawanto, membenarkan bahwa penyelamatan Hannes dilakukan setelah menerima laporan dari warga melalui Balai TNK.

“Kami langsung lakukan penyelamatan pada hari itu juga dan bayi ini perlu rehabilitasi. Karena itu kami bekerja sama dengan CAN,” jelasnya.

Ia berharap proses rehabilitasi berjalan baik sehingga Hannes dapat kembali ke habitat aslinya dalam keadaan kuat dan mandiri.

“Potensinya untuk kembali liar sangat besar. Kita tunggu hasilnya dan semoga bisa segera kembali ke alam,” harapnya.

Saat ini tim rehabilitasi bersama pemerintah masih menyiapkan lokasi pelepasliaran yang aman dan sesuai bagi orangutan yang telah siap kembali ke habitat alami. (*)

Editor: Redaksi