search

Advetorial

Hilirisasi Kelapa Dalam Gubernur Harum Strategi Ekonomi Kaltim Peningkatan PAD Potensi Kelapa Kaltim Dana Transfer Daerah 2026 Investasi Hilirisasi VCO Coco Fiber Ketahanan Ekonomi Daerah Pemprov Kaltim

Gubernur Harum Genjot Hilirisasi Kelapa Dalam untuk Dongkrak Ekonomi Kaltim

Penulis: Akmal Fadhil
Senin, 17 November 2025 | 9 views
Gubernur Harum Genjot Hilirisasi Kelapa Dalam untuk Dongkrak Ekonomi Kaltim
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud saat diwawancarai. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Menyikapi rencana pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) pada 2026, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan strategi ekonomi baru

Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud menekankan pengembangan hilirisasi kelapa dalam sebagai salah satu sektor prioritas untuk meningkatkan nilai tambah dan memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Menurut Harum, kelapa dalam memiliki potensi besar bagi ekonomi lokal. Satu pohon mampu menghasilkan 50–80 butir per tahun, dengan nilai ekonomis mencapai Rp35 juta per hektare per tahun dari penjualan kopra.

Produk hilirannya, seperti minyak kelapa, santan kemasan, virgin coconut oil (VCO), hingga olahan sabut coco fiber dan coco peat, memiliki pasar global yang luas.

“Selama ini kelapa dari Indonesia banyak dikirim mentah ke Thailand dan Vietnam. Mereka memprosesnya, baru mendapatkan nilai tambah. Kaltim harus bisa menangkap peluang itu,” tegas Harum saat memimpin Morning Briefing di DPMPD Kaltim, Senin 17 November 2025.

Ia menambahkan bahwa Indonesia merupakan penghasil kelapa dalam terbesar dunia, sementara Kaltim memiliki lahan luas untuk pengembangan industri hilir.

Potensi industri hilir kelapa dalam nasional diperkirakan mencapai Rp2.400 triliun.

Untuk menarik investor, Harum meminta seluruh perangkat daerah mempercepat perizinan dan mempermudah prosedur investasi.

“Kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit. Kerja harus cepat, tepat, dan ikhlas,” ujarnya.

Menurutnya, hilirisasi kelapa dalam bukan hanya meningkatkan ekonomi masyarakat, tetapi juga menjadi peluang strategis untuk menciptakan PAD.

“Ini program berkelanjutan dan memperkuat ketahanan ekonomi daerah di tengah pengurangan TKD,” pungkasnya.

(Akmal/ADV/Diskominfo Kaltim).