search

Berita

Dewi Astutikgembong narkoba internasionalkasus narkobanarkoba

Gembong Narkoba Asia-Afrika, Dewi Astutik Ditangkap setelah Satu Tahun Buron

Penulis: Rafika
47 menit yang lalu | 0 views
Gembong Narkoba Asia-Afrika, Dewi Astutik Ditangkap setelah Satu Tahun Buron
Dewi Astutik. (Ist)

Presisi.co - Setelah setahun lebih menjadi buronan internasional, Dewi Astutik akhirnya berhasil diringkus di Kamboja. Wanita yang diduga sebagai otak penyelundupan sabu senilai Rp5 triliun itu ditangkap di Sihanoukville, mengakhiri pelarian salah satu WNI paling dicari yang menguasai jaringan narkotika internasional di kawasan Golden Triangle.

Penangkapan Dewi terjadi pada Senin 1 Desember 2025 dan merupakan hasil operasi gabungan antara Badan Narkotika Nasional (BNN), Interpol, dan Badan Intelijen Strategis (BAIS).

Kepala BNN, Komjen Suyudi Ario Seto, menegaskan bahwa menangkap Dewi bukan perkara mudah karena kemampuannya untuk terus bergerak dan menyatu dalam jaringan internasional, setara dengan buron legendaris Fredy Pratama.

“Tentunya kesulitannya karena yang bersangkutan ini satu, dia adalah bagian dari jaringan internasional yang selama ini pindah dari negara satu, ke negara lain,” kata Suyudi dalam jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa 2 Desember 2025, sebagaimana diberitakan Suara.com.

Jejak persembunyian Dewi baru terendus secara pasti pada 17 November lalu di Phnom Penh, Kamboja, yang kemudian memicu operasi penangkapan gabungan BNN, Interpol, dan BAIS.

Tetangganya di Ponorogo, Jawa Timur, Mbah Misiyem, mengungkap bahwa Dewi kerap mengubah penampilan fisiknya untuk mengelabui orang sekitar.

“Awalnya rambutnya pendek, tapi sering berubah-ubah,” ujarnya pada Mei lalu.

Kepergiannya dari kampung halaman pun dilakukan dengan siasat. Dewi pamit bekerja ke Kamboja setelah Lebaran 2023 dengan alasan tidak memiliki pekerjaan tetap.

“Waktu itu pamitnya habis Lebaran, bilangnya mau kerja ke Kamboja. Saya sempat tanya, kok jauh sekali? Dia jawab di rumah nggak ada kerjaan,” imbuh Misiyem.

Nama Dewi Astutik mencuat sebagai target utama setelah BNN menggagalkan penyelundupan masif 2 ton sabu di perairan Karimun, Kepulauan Riau, pertengahan 2025.

Dari penangkapan empat kurir WNI, terungkap bahwa Dewi adalah pengendali utama operasi tersebut. Sabu bernilai fantastis itu diangkut menggunakan Kapal MT Sea Dragon Tarawa yang dikendalikan seorang warga Thailand bernama Chancai, juga buronan internasional.

Jejak kriminal Dewi tidak hanya terbatas di Indonesia. Ia merupakan pemain kunci dalam jaringan yang lebih luas dan menjadi target penegak hukum di negara lain, termasuk Korea Selatan.

Dewi berperan sebagai pengendali sekaligus perekrut utama sindikat perdagangan narkotika yang membentang dari Asia hingga Afrika.

“Dewi Astutik ini merupakan rekrutor dari jaringan perdagangan narkotika Asia-Afrika dan juga jadi DPO dari negara Korea Selatan,” ujar Suyudi. (*)

Editor: Redaksi