Penulis: Muhammad Riduan
Samarinda, Presisi.co — Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda meminta Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan segera menangani sedimentasi dan penumpukan rumput pada alur Sungai Mahakam di kawasan Jalan Slamet Riyadi, Samarinda, tepatnya kawasan dekat pipa milik Pertamina.
Asisten II Sekretariat Kota Samarinda, Marnabas Patiroy mengungkapkan perihal itu setelah pertemuan Pemkot Samarinda dengan Pertamina di Ruang Rapat Wali Kota, Lantai 2 Balai Kota Samarinda, Senin 1 Desember 2025 kemarin.
“Sedimentasi di alur Sungai Mahakam, tepatnya di depan kawasan itu, cukup luar biasa. Kita minta supaya bisa dibersihkan karena tidak enak dilihat,” ungkapnya kepada Presisi.co.
Ia menjelaskan, Pemkot Samarinda tidak dapat langsung melakukan pembersihan karena terdapat pipa Pertamina yang masuk dalam kategori objek vital. Karena itu, penanganan harus dilakukan oleh pihak Pertamina.
“Kita enggak berani turun ke sana karena ada pipa. Mereka pasti lebih tahu titik-titik pipa dan keamanannya. Kami hanya mengarahkan apa yang kita inginkan,” ucapnya.
Terlepas dari kabar rencana pemindahan Pertamina Fuel Terminal (FT) ke Palaran, Marnabas menegaskan agar kondisi fasilitas yang ada saat ini tidak diabaikan.
“Jangan sampai karena persiapan itu, kondisi di sini justru diabaikan. Di Jalan Cendana itu permukiman padat, dan pemandangan yang ada (Alur sungai mahakam di sana) sekarang kurang elok,” katanya.
Menurutnya, dalam pertemuan tersebut Pertamina memberikan respons positif dan memastikan akan segera berkoordinasi terkait mekanisme pembersihan sedimentasi alur sungai mahakam di sana.
“Mereka menyambut positif karena ini juga menyangkut pemandangan mereka. Rumput-rumput dan tumpukan sedimen itu kan tidak bagus dilihat. Tinggal kita koordinasikan teknisnya dengan SDA nanti,” imbuhnya. (*)
Editor: Redaksi
