Tahun ke-4 Arusbawah.co Dirayakan dengan Diskusi Publik 'Tuk Ki Tak Ki Tuk Gratispol Pendidikan'
Penulis: Siaran Pers
2 jam yang lalu | 0 views
Flyer Diskusi Publik terkait Gratispol Pendidikan yang akan digelar di Temindung Creative Hub pada Kamis (20/11/2025) di Samarinda. (Sumber: Arusbawah.co)
Presisi.co - Empat tahun berjalan bukan cuma angka buat Arusbawah.co, itu perjalanan panjang membangun jurnalisme data dan public interest dari Samarinda. Tahun ini, untuk pertama kalinya sejak berdiri, Arusbawah merayakan ulang tahun dengan cara yang paling dekat dengan napas kerja redaksi: memamerkan karya jurnalistik dan membuka ruang dialog publik.
Dan ada satu kabar penting yang ikut jadi hadiah ulang tahun Arusbawah.co yang sudah secara resmi terverifikasi administrasi oleh Dewan Pers. Langkah krusial untuk menjaga standar kerja jurnalistik yang independen dan bisa dipertanggungjawabkan.
Fokus Utama Perayaan: Diskusi Publik
Perayaan HUT ke-4 digelar Kamis, 20 November 2025, di Temindung Creative Hub, Samarinda. Ada tiga agenda inti—syukuran, pameran karya jurnalistik, dan satu gelaran yang bakal jadi pusat perhatian dimulai dari Diskusi publik bertajuk “Tuk Ki Tak Ki Tuk Gratispol Pendidikan, Supaya Baik Jalannya.”
Diskusi ini akan mempertemukan banyak pihak yang berkaitan langsung dengan implementasi program Gratispol Pendidikan:
Perwakilan Pemprov Kaltim
Komisi IV DPRD Kaltim
Rektor dan pimpinan PTN/PTS
NGO pemerhati isu pendidikan
Mahasiswa & BEM berbagai kampus
Akademisi yang mengkaji kebijakan publik
Pemprov Kaltim baru saja mencairkan Rp44,15 miliar untuk tujuh perguruan tinggi negeri. Ini bagian dari janji politik Gubernur Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji di Pilgub 2024. Semua ini bakal dibahas tuntas dalam diskusi mulai dari skema pencairan, potensi molor, sampai bagaimana dampak jangka panjangnya terhadap tingkat pendidikan tinggi di Kaltim.
Arusbawah Buka Ruang untuk Suara Publik
Selama empat tahun terakhir, Arusbawah.co tumbuh dari redaksi kecil dengan ritme kerja yang cepat. Banyak liputannya lahir dari cerita warga: ibu yang kesulitan subsidi, mahasiswa yang protes karena kampus tidak transparan, warga desa yang takut kehilangan tanah.
Karena itu, pameran karya jurnalistik yang ditampilkan nanti bukan sekadar galeri foto dan headline. Ini jejak perjalanan—tulisan, gambar, dan suara publik yang ikut membentuk ruang demokrasi di Kaltim.
Yakub Anani bilang, “Ini bukan cuma ulang tahun media, tapi pengingat bahwa jurnalisme masih relevan dan penting di Kaltim.
Arusbawah.co mengundang pembaca, mahasiswa, akademisi, komunitas, dan warga Samarinda untuk hadir.
“Empat tahun ini tidak mungkin terjadi tanpa kalian. Terima kasih karena terus mendorong kami berdiri,” tutup Yakub Anani. (*)