Atasi Sumbatan Pembuluh Darah Tanpa Operasi Besar: Kenali ABI dan Keunggulan PTA
Penulis: Redaksi Presisi
11 jam yang lalu | 0 views
Ilustrasi Aterosklerosis. (Sumber: Canva.com)
Presisi.co - Penyakit sumbatan pembuluh darah, termasuk penyempitan arteri koroner di jantung, arteri perifer di tungkai, maupun pembuluh darah ginjal dan otak berawal dari penumpukan plak lemak (aterosklerosis). Gejala awalnya kerap diabaikan, mulai dari betis terasa nyeri atau kram saat berjalan, kaki dingin, luka tak kunjung sembuh, atau dada terasa sesak ketika beraktivitas. Bila dibiarkan, aliran darah dapat terhambat dan berujung pada serangan jantung, stroke, bahkan amputasi.
Langkah Pertama: Deteksi Cepat dengan Ankle–Brachial Index (ABI)
Sebelum menentukan terapi, dokter perlu memetakan seberapa berat gangguan aliran darah. Pemeriksaan sederhana ABI mengukur perbandingan tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan dan mendeteksi penyempitan arteri perifer dalam hitungan menit. Hasil ABI di bawah 0,9 menandakan aliran darah terhambat dan perlu penanganan lanjut.
“ABI memudahkan skrining dini; pasien yang terdeteksi bermasalah dapat segera diarahkan ke tindakan definitif sebelum komplikasi muncul,” jelas dr. Suci Indriani, Sp.JP(K), konsultan kardiologi vaskular RS Jantung & Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK).
Dua Jalur Penanganan: Operasi Bypass vs Terapi Endovaskular PTA
1. Operasi Bedah Terbuka
Membuat saluran baru melewati bagian arteri yang tersumbat menggunakan pembuluh darah graft. Memerlukan sayatan besar, anestesi umum, dan rawat inap beberapa hari. Masa pemulihan lebih lama—aktivitas penuh baru bisa dilakukan setelah beberapa minggu.
2. Percutaneous Transluminal Angioplasty (PTA)
Prosedur minimal invasif: kateter berujung balon dimasukkan lewat sayatan ≤ 5 mm. Balon mengembang untuk melebarkan arteri; stent dapat dipasang agar dinding tetap terbuka. Dilakukan dengan anestesi lokal, rata-rata hanya 30–60 menit, dan pasien biasanya pulang di hari yang sama.
Keunggulan PTA dibandingkan Operasi Bedah?
Tanpa Operasi Besar – Luka sangat kecil sehingga risiko infeksi rendah dan nyeri minimal.
Pemulihan Kilat – Aktivitas ringan dapat dimulai kembali dalam 24–48 jam setelah tindakan.
Efektivitas Tinggi – Balon dan stent generasi baru memulihkan aliran darah optimal, menurunkan risiko amputasi, stroke, atau serangan jantung berulang.
Bisa Diulang – Jika di masa depan muncul penyempitan baru, prosedur serupa dapat dilakukan kembali dengan aman.
Cost-Effective – Waktu rawat inap yang singkat dan minimnya kebutuhan perawatan pascaoperasi menekan biaya keseluruhan pengobatan.
“Dengan kemajuan teknologi endovaskular, Percutaneous Transluminal Angioplasty bukan sekadar alternatif, ini adalah solusi pilihan bagi banyak pasien yang ingin cepat kembali beraktivitas tanpa melalui operasi besar”, terang dr. Suci Indriani, Sp.JP (K).
Atasi sumbatan pembuluh darah hari ini, raih kembali kebebasan bergerak esok hari!
Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jl. S. Parman Kav. 87, Slipi, Jakarta Barat Contact Center: 1500034 / 📱 WhatsApp: 08119115045 📱 Marketing: 6281290004370 📷 Instagram: @pjn_harapankita 🎥 TikTok: pjnharapankita 🌐 www.pjnhk.go.id