search

Berita

Kebakaran di Bangun RejoDisdamkar Kukar Fida Hurasani

Kebakaran di Desa Bangun Rejo, Tujuh Rumah Hangus Dilalap Api

Penulis: Redaksi Presisi
11 jam yang lalu | 90 views
Kebakaran di Desa Bangun Rejo, Tujuh Rumah Hangus Dilalap Api
Suasana kebakaran di Bangun Rejo pada Sabtu, 25 Oktober 2025.

Kukar, Presisi.co — Suasana siang di Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, berubah mencekam pada Sabtu, 25 Oktober 2025.

Sekitar pukul 14.58 WITA, kobaran api tiba-tiba muncul dari salah satu rumah warga di RT 30 dan dengan cepat merembet ke rumah-rumah di sekitarnya.

Dalam hitungan menit, api membesar dan melahap tujuh rumah sekaligus. Warga berhamburan keluar, berusaha mengevakuasi barang-barang berharga sambil meneriaki tetangga agar segera keluar menyelamatkan diri.

“Awalnya cuma kelihatan asap di atap rumah ujung, kami kira orang bakar sampah,” tutur Hendra, warga sekitar. 

Tidak lama kemudian api langsung besar, terus menjalar ke rumah lain karena anginnya kencang.

Tim Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Kukar menerima laporan sekitar pukul 15.00 WITA. Satu unit mobil pemadam dari pos Kajama dengan enam petugas langsung diterjunkan ke lokasi.

“Kami menerima laporan kebakaran di kawasan Simpang Kitadin, Bangun Rejo. Begitu informasi masuk, tim langsung bergerak,” ujar Kepala Disdamkar Kukar, Fida Hurasani.

Namun, upaya pemadaman tidak berjalan mudah. Jalan sempit dan ramainya warga yang panik membuat mobil pemadam sulit mencapai titik api. Api sudah terlanjur membesar saat petugas tiba di lokasi.

“Begitu kami datang, apinya sudah membesar dan menjalar cepat karena angin cukup kencang,” kata salah satu petugas pemadam di lapangan.

Petugas dibantu puluhan relawan dari berbagai wilayah, seperti Relawan Bukit Pariaman, Separi Besar, Embalut, dan Manunggal Jaya. Sejumlah perusahaan sekitar, seperti MSJ dan TH1ES, turut mengirimkan tangki air tambahan.

Setelah lebih dari dua jam berjibaku, api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 17.30 WITA. Petugas kemudian melakukan pendinginan di beberapa titik agar tidak muncul bara baru.

“Tidak ada korban jiwa, tapi tujuh rumah ludes terbakar. Kerugian masih kami data,” jelas Fida. Sebagian besar warga tidak sempat menyelamatkan barang berharga. 

Sementara itu, korban kebakaran sementara mengungsi di rumah tetangga dan kerabat. Pemerintah desa langsung turun tangan menyiapkan bantuan darurat berupa makanan, pakaian, dan perlengkapan sehari-hari.

Dari hasil pemeriksaan awal, kebakaran diduga disebabkan korsleting listrik di salah satu rumah warga. Namun, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan oleh tim teknis dan aparat kepolisian.

“Dugaan awal korsleting, tapi kami tetap menunggu hasil pemeriksaan pasti. Petugas masih memintai keterangan saksi-saksi,” ungkap Fida.

Ia juga mengingatkan warga untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran akibat instalasi listrik yang tidak standar.

“Banyak kabel rumah warga sudah tua dan sambungan listriknya tidak rapi. Ini sering jadi penyebab utama,” ujarnya.

Fida menambahkan, jarak rumah yang berdekatan serta material bangunan dari kayu membuat api mudah merembet.

"Kalau satu rumah terbakar, cepat sekali menjalar ke rumah lain,” katanya.

Ia menutup dengan apresiasi kepada para relawan dan warga yang sigap membantu proses pemadaman.

“Berkat kerja sama semua pihak, api bisa dikendalikan sebelum meluas ke area lain,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi