Menuju Rehabilitasi Pasar Segiri, Disdag Samarinda Data 2.500 Pedagang Aktif
Penulis: Muhammad Riduan
Sabtu, 04 Oktober 2025 | 50 views
Pasar Segiri Samarinda. (Muhammad Riduan/Presisi.co)
Samarinda, Presisi.co - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah fokus memastikan rencana rehabilitasi Pasar Segiri 2026 tepat sasaran. Prioritas utama kini adalah pendataan detail pedagang aktif di lokasi tersebut.
Langkah ini diambil karena data lama berupa Surat Keterangan Tanda Usaha Bersyarat (SKTUB) dinilai tidak lagi valid sebagai acuan tunggal. Banyak pemegang surat yang sudah tidak berjualan lagi.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda, Nurrahmani, menegaskan pendataan langsung di lapangan menjadi pintu masuk utama sebelum perencanaan detail rehabilitasi.
Disdag Samarinda kini telah mendata sekitar 2.500 pedagang. Angka ini mencakup pedagang di kios, petak, lapak, hingga pedagang kaki lima (PKL) di dalam kawasan pasar. PKL di luar area Pasar Segiri tidak dimasukkan dalam hitungan.
Proses pendataan dilakukan secara langsung. Setiap pedagang aktif diberikan lembar khusus sebagai bukti resmi tercatat oleh Pemkot.
"Ada pedagang yang punya surat, tapi sudah tidak berjualan lagi. Karena itu kami turun langsung melakukan pendataan. Pedagang aktif diberikan lembar khusus sebagai bukti resmi tercatat," ungkap Nurrahmani, Jumat, 3 Oktober 2025.
Nurrahmani yang karib disapa Yama, memastikan bahwa PKL tetap diakui haknya, meskipun tidak memegang SKTUB.
"Kategori kami jelas, ada PKL, kios, sampai petak atau lapak," kata Yama.
"Meski PKL tidak pegang SKTUB, mereka tetap bayar retribusi harian. Jadi tetap tercatat," tambahnya.
Pendataan ini ditargetkan selesai sebelum akhir 2025. Setelah itu, Pemkot akan masuk ke tahap perencanaan detail rehabilitasi.
Konsep yang disiapkan tidak hanya pemindahan lapak. Rencana ini mencakup penataan zonasi yang lebih rapi, pemisahan area basah dan kering, serta pembenahan sanitasi. Keamanan pasar juga akan diperkuat dengan CCTV, pos jaga, dan petugas khusus.
Pemkot juga berencana menambah fasilitas pendukung, seperti kantor pengelola dan ruang penyuluhan pedagang. Selain itu, akan diterapkan sistem informasi layanan digital untuk menjadikan operasional pasar lebih modern.
"Masih ada penyesuaian konsep, termasuk soal penempatan. Misalnya pedagang sayur tidak harus ditempatkan di ruko, tetapi bisa di kios yang lebih luas sesuai peruntukan," jelasnya.
Pemkot Samarinda menargetkan rehabilitasi besar Pasar Segiri tidak hanya mempercantik wajah pasar. Namun, juga benar-benar berpihak kepada pedagang aktif yang selama ini menggantungkan hidup di sana. (*)