Miss Education Indonesia 2025, Dhea Yudita Menuju Panggung Internasional Lewat Gerakan Literasi
Penulis: Redaksi Presisi
Senin, 21 Juli 2025 | 427 views
Dhea Yudita (kiri), Miss Education Indonesia 2025. (Dok)
Presisi.co – Langkah Dhea Yudita di malam Grand Final Putera Puteri Pendidikan Indonesia 2025 pada Sabtu, 12 Juli 2025, tak hanya menorehkan sejarah pribadi, tetapi juga mengharumkan nama Kalimantan Timur (Kaltim) di panggung nasional. Gadis asal Samarinda ini dinobatkan sebagai Miss Education Indonesia 2025, sebuah gelar bergengsi yang mengantarkannya menuju ajang pendidikan internasional tahun depan.
Mahasiswi Ilmu Komunikasi President University itu mengaku bangga dan bersyukur atas pencapaiannya.
“Gelar ini bukan hanya untuk saya. Ini untuk seluruh anak muda di daerah yang sering merasa tak punya panggung. Saya adalah bukti bahwa asal dari daerah bukan halangan untuk bersinar secara nasional dan global,” ujar Dhea.
Dengan menyandang gelar Miss Education Indonesia, Dhea akan menjadi delegasi Indonesia dalam ajang pendidikan internasional 2026. Ia berkomitmen membawa misi pendidikan, nilai budaya, dan semangat pemuda Indonesia ke tingkat dunia.
Namun, lebih dari sekadar gelar, Dhea juga membawa misi sosial yang kuat. Ia mengusung program advokasi bertajuk “Satu Kata, Ribuan Arah”, sebuah gerakan literasi emosi untuk generasi muda. Program ini lahir dari kepekaan Dhea terhadap pentingnya pengelolaan emosi dan komunikasi yang sehat di kalangan pelajar.
“Saya percaya satu kata yang tepat bisa mengubah arah hidup seseorang. Maka dari itu, saya ingin menciptakan ruang yang aman dan mendukung bagi generasi muda untuk mengenal dan menyuarakan perasaannya,” jelas Dhea.
Program ini diharapkan menjadi wadah edukatif sekaligus suportif dalam membangun karakter dan kesehatan mental anak muda, terutama dalam menghadapi tekanan sosial dan akademik.
Dhea juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang berperan besar dalam keberhasilannya. Ia menyebut dukungan orang tua, teman-teman, masyarakat Kaltim, serta Regional Director Kalimantan Timur sebagai bagian penting dari perjuangannya.
“Saya tidak akan bisa sampai di titik ini tanpa doa dan dukungan mereka semua, mulai dari persiapan kostum, perlengkapan, hingga detail hairdo. Semua itu saya syukuri sepenuh hati,” ujarnya.
Sebagai representasi Kaltim di tingkat nasional, Dhea berharap dapat menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya.
“Pendidikan bukan hanya soal sekolah, tetapi juga tentang karakter, komunikasi, dan keberanian untuk berubah. Mari mulai dari diri sendiri dan terus bergerak maju bersama,” tutupnya. (*)