search

Daerah

DPD FERARIFederasi Advokat Republik IndonesiaYayasan Permata Sari Semarangrs dirgahayuOperasi Sumbing Gratis

DPD FERARI Kaltim Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis, Gandeng Yayasan Permata Sari Semarang dan RS Dirgahayu

Penulis: Akmal Fadhil
19 jam yang lalu | 111 views
DPD FERARI Kaltim Gelar Operasi Bibir Sumbing Gratis, Gandeng Yayasan Permata Sari Semarang dan RS Dirgahayu
Gelar kolaborasi oprasi sumbing antara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Federasi Advokat Republik Indonesia (FERARI) Kalimantan Timur, Yayasan Permata Sari Semarang, dan RS Dirgahayu. (Presisi.co/Akmal)

Samarinda, Presisi.co – Sebanyak 15 pasien, baik anak-anak maupun dewasa, menjalani operasi bibir sumbing dan langit-langit secara gratis di Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda, 10–11 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Federasi Advokat Republik Indonesia (FERARI) Kalimantan Timur, Yayasan Permata Sari Semarang, dan RS Dirgahayu.

Program sosial ini menyasar masyarakat kurang mampu di Samarinda dan sekitarnya, dengan tujuan memulihkan fungsi bicara sekaligus meningkatkan kepercayaan diri pasien.

Ketua DPD FERARI Kaltim, Paulinus Dugis, menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari komitmen organisasi dalam mendukung aksi kemanusiaan lintas sektor. Menurutnya, pihak yayasan dan rumah sakit berperan besar dalam pelaksanaan teknis dan medis.

“Ini bukan sekadar bakti sosial, tapi bentuk nyata pengabdian dan sinergi antarlembaga untuk masyarakat,” ujarnya saat meninjau proses operasi, Jumat 11 Juli 2025.

Ketua Yayasan Permata Sari, Endang Sri Sarastri, menambahkan bahwa operasi dilakukan setelah melalui proses seleksi kondisi fisik calon pasien untuk menghindari komplikasi.

“Salah satu pasien adalah anak usia sembilan tahun yang belum berani sekolah karena minder. Kami harap setelah operasi, dia bisa kembali bergaul dan belajar dengan percaya diri,” kata Endang.

Endang juga memastikan bahwa peralatan dan bahan medis yang digunakan, termasuk benang operasi, memenuhi standar dan tidak memerlukan pencabutan pascaoperasi karena bersifat diserap tubuh.

Direktur RS Dirgahayu Samarinda, Indriani, menyatakan rumah sakit menyediakan fasilitas dan ruang perawatan khusus untuk menunjang proses pascaoperasi. Sementara seluruh tim medis berasal dari Yayasan Permata Sari.

“Kami mendukung penuh dari sisi fasilitas. Pasien dirawat di ruang one day care agar merasa nyaman dan aman,” jelasnya.

Dukungan moral juga datang dari perwakilan Yayasan Setia Budi, Suster Clara Saragih. Ia menilai kegiatan ini memberi dampak besar bagi kondisi psikologis pasien, khususnya anak-anak.

“Intervensi ini mengubah rasa malu menjadi percaya diri. Ini menyentuh aspek kemanusiaan yang harus terus didorong,” ujarnya.

Salah satu pasien dewasa, Erian (23), menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan.

“Prosesnya mudah dan gratis. Ini sangat membantu kami yang tidak mampu. Terima kasih kepada semua pihak yang terlibat,” katanya.

Kegiatan ini menjadi contoh sinergi antara profesi hukum, lembaga kesehatan, dan yayasan sosial dalam memberikan layanan medis yang inklusif dan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. (*)

Editor: Redaksi