search

Lifestyle

Joggingjalan cepatJogging vs jalan cepattips turunkan berat badanaerobiktips olahraga

Mana yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan, Jalan Cepat atau Jogging?

Penulis: Rafika
6 jam yang lalu | 0 views
Mana yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan, Jalan Cepat atau Jogging?
Ilustrasi orang jogging. (Pexels.com)

Presisi.co - Jalan cepat dan jogging merupakan dua jenis olahraga yang digemari banyak orang karena tergolong praktis dan tidak membutuhkan peralatan khusus yang mahal. Cukup dengan sepatu yang nyaman dan jalur yang aman, keduanya bisa dilakukan kapan saja tanpa batasan tempat maupun waktu.

Namun, muncul pertanyaan yang cukup umum di kalangan pecinta olahraga ini, yakni antara jalan cepat dan jogging, mana yang lebih efektif dalam membakar kalori?

Menurut informasi dari laman WebMD, baik jalan cepat maupun jogging merupakan bentuk latihan kardio yang sama-sama bermanfaat bagi kesehatan jantung.

Latihan kardio sendiri, atau yang dikenal juga dengan latihan aerobik, adalah jenis aktivitas fisik yang mampu meningkatkan detak jantung dan mempercepat pernapasan.

Latihan ini dipercaya dapat memberikan berbagai manfaat, mulai dari menurunkan risiko demensia, memperbaiki daya ingat, memperlancar sirkulasi darah, hingga membantu tidur lebih nyenyak.

Selain itu, latihan kardio juga mendukung pengelolaan kadar gula darah, menyeimbangkan kolesterol, memperbaiki suasana hati, hingga meningkatkan fungsi ereksi.

 

Jalan cepat didefinisikan sebagai aktivitas berjalan dengan ritme yang kuat dan kecepatan minimum 3 hingga 4 mil per jam. Aktivitas ini tidak tergolong sebagai jalan santai, karena meskipun kita masih bisa berbicara selama melakukannya, tetapi untuk bernyanyi sudah sangat sulit.

"Jalan cepat adalah aktivitas fisik dengan intensitas sedang dan dampak rendah karena salah satu kaki selalu menyentuh tanah setiap saat. Saat salah satu tumit terangkat dari tanah, jari-jari kaki yang lain sudah berada di tanah. Oleh karena itu, beban didistribusikan secara merata dan dampak keseluruhannya rendah," ujar Pragnya Ravichandran, seorang Fisioterapis Eksekutif Cloudnine Group of Hospitals T. Nagar, Chennai, dilansir dari Suara.com.

Sebaliknya, jogging merupakan bentuk lari dengan kecepatan sedang yang dilakukan secara berirama. Meskipun kecepatannya lebih rendah dari lari penuh, jogging tetap lebih cepat dibanding jalan kaki biasa. Dibandingkan lari, jogging menggunakan lebih sedikit energi dan karenanya lebih sedikit stres.

"Jogging melibatkan satu kaki yang tidak menyentuh tanah, sehingga distribusi beban lebih banyak pad akaki yang bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu, jogging yang juga merupakan aktivitas fisik dengan intensitas sedang, memiliki dampak yang lebih besar dibandingkan dengan jalan cepat," ujar fisioterapis tersebut lebih lanjut.

Sebuah studi yang melibatkan lebih dari 30 ribu pelari dan hampir 16 ribu pejalan kaki menunjukkan bahwa berjalan kaki memiliki manfaat kesehatan yang serupa dengan lari dalam menurunkan risiko penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

Studi ini menilai olahraga berdasarkan durasi, bukan jarak. Karena jalan kaki membutuhkan energi yang lebih sedikit daripada berlari, maka untuk memperoleh manfaat yang setara, durasi berjalan perlu lebih lama atau dilakukan lebih sering.

Di sisi lain, berlari terbukti lebih efisien dalam membakar kalori, tetapi berisiko lebih tinggi menimbulkan cedera dan waktu pemulihan pun cenderung lebih lama.

Baik jalan cepat maupun jogging sama-sama merupakan bentuk aktivitas aerobik yang memberikan banyak manfaat, seperti menjaga kesehatan jantung, memperkuat daya tahan tubuh, meningkatkan kekuatan otot, dan mencegah penyakit akibat gaya hidup tidak sehat.

Keduanya juga efektif dalam mendukung penurunan berat badan. Namun, karena jalan cepat memiliki karakteristik sebagai aktivitas berdampak rendah, jumlah kalori yang dibakar pun lebih sedikit dibandingkan jogging.

Inilah yang menjadi alasan mengapa jogging lebih unggul dalam hal pembakaran kalori, meskipun zona denyut jantung yang dicapai saat melakukan kedua aktivitas ini bisa berada pada level yang sama.

 

Keduanya juga mampu membantu menurunkan berat badan. Menurunkan berat badan perlu pembakaran kalori dalam jumlah yang cukup.

"Hal ini mengungkap alasan mengapa jogging membakar lebih banyak kalori dibandingkan dengan jalan cepat meskipun memiliki zona denyut jantung yang sama," sambungnya lagi. (*)