search

Berita

TRYS Rangga RahimsonoAktivasi OfflineDigital MarketingData APJII

TRYS Soroti Pentingnya Aktivasi Offline di Tengah Ledakan Digital Marketing

Penulis: Redaksi Presisi
6 jam yang lalu | 0 views
TRYS Soroti Pentingnya Aktivasi Offline di Tengah Ledakan Digital Marketing
CEO TRYS, Rangga Rahimsono. (Sumber: NIRA Communications)

Presisi.co – Di tengah dominasi media sosial dan pemasaran digital, pendekatan offline activation dinilai tetap relevan dalam membangun hubungan emosional antara brand dan konsumen. Agensi digital marketing Triyasa Kreasi Bersama (TRYS) menegaskan bahwa integrasi kanal digital dan pendekatan tatap muka merupakan strategi kunci dalam membangun brand engagement yang berkelanjutan.

Mengutip data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada 2024 mencapai 221,56 juta jiwa, atau sekitar 79,5 persen dari total populasi. Meski penetrasi digital semakin luas, TRYS menilai bahwa pendekatan offline tetap memiliki peran yang tak tergantikan.

“Kami percaya bahwa keberhasilan pemasaran hari ini bukan tentang memilih antara online atau offline, tapi bagaimana keduanya diintegrasikan secara strategis,” ujar CEO TRYS, Rangga Rahimsono dalam keterangannya pada Senin, 28 April 2025.

Menurutnya, konsumen masa kini masih mencari interaksi yang autentik dan personal. Aktivasi offline seperti direct sampling, product education, dan experiential marketing dinilai masih efektif dalam menciptakan pengalaman mendalam.

TRYS sendiri dikenal sebagai pelaksana sejumlah kampanye pemasaran terintegrasi dari merek-merek besar seperti Wuling Motors, 100Plus, dan POKKA. Pendekatan hybrid yang mereka terapkan diklaim mampu mendorong brand awareness, interaksi konsumen, hingga konversi penjualan.

“Keberhasilan aktivasi offline bisa dilihat dari sisi kuantitatif seperti jumlah peserta, distribusi sampel, peningkatan penjualan di lokasi acara, hingga jumlah leads yang terkumpul. Secara kualitatif, interaksi antara brand ambassador dan konsumen, serta feedback langsung dari peserta, menjadi tolok ukur penting lainnya,” jelas Rangga yang telah berkecimpung di dunia pemasaran selama lebih dari 15 tahun.

Ia juga menegaskan bahwa kehadiran fisik brand di tengah masyarakat menjadi pembeda utama di tengah hiruk-pikuk konten digital.

“Aktivasi offline bukan sekadar pelengkap. Ia menjadi ujung tombak dalam menciptakan koneksi emosional yang kuat antara brand dan konsumennya,” tutupnya. (*)

Editor: Redaksi