Hati-hati! Dokter Tompi Ingatkan Bahaya Perawatan dan Pakai Skincare Berlebihan, Kulit Bisa Menipis
Penulis: Rafika
Selasa, 08 April 2025 | 234 views
Dokter Tompi. (Instagram)
Presisi.co - Tren perawatan wajah dan penggunaan skincare semakin digandrungi masyarakat, baik perempuan maupun laki-laki, demi mendapatkan kulit yang cerah dan glowing.
Namun, dokter bedah plastik sekaligus penyanyi, Teuku Adifitrian atau yang dikenal sebagai dokter Tompi pernah memperingatkan soal bahaya perawatan dan penggunaan skincare wajah yang berlebihan.
Dalam sebuah video yang kembali viral dari podcast TS Talk bersama Luna Maya, Tompi menjelaskan perawatan wajah yang dilakukan secara berlebihan justru bisa menimbulkan kerusakan.
Mulai dari kulit yang semakin menipis hingga rusaknya fungsi pelindung alami kulit. Ia mengaku sering menemui pasien yang merasa kulitnya semakin rusak meski telah rutin melakukan perawatan seperti laser, peeling, dan penggunaan berbagai skincare.
"Gue sering ketemu pasien yang, kok semakin dia perawatan, entah apapun itu ya. Laser, peeling, skincare dan lain-lain. Lu perhatiin deh, setelah sekian waktu kulitnya bukan makin bagus (tapi) makin rusak," tutur dokter operasi plastik itu, dikutip dari laman Suara.com pada Selasa (8/4/2025).
Pada kesempatan itu, Tompi juga menyinggung motivasi di balik keinginan banyak orang untuk melakukan perawatan kulit, yakni agar kulit mereka tampak putih.
"Sering kan denger orang berobat ke suatu klinik buat perawatan kulit tujuannya pengin putih. Stigma itu sering denger kan? Sebenarnya beneran putih atau enggak?"
"Enggak dong," jawab Luna Maya sebagai host podcast tersebut.
Menurut Tompi, anggapan kulit memerah adalah tanda perawatan berhasil adalah persepsi yang keliru. Kulit yang memerah setelah perawatan sering kali bukan pertanda membaik, melainkan sinyal bahwa lapisan pelindungnya mulai rusak akibat proses yang terlalu agresif.
"Apa yang terjadi? Kulitnya jadi merah kan? Tapi banyak kan orang yang mau kayak gitu? Korban-korban yang kayak gitu akhirnya apa? Kulitnya makin tipis, akhirnya yang terjadi apa? Penipisan kulit," jelas Tompi.
Menanggapi penjelasan Tompi, Luna Maya bertanya-tanya apakah sel kulit mati perlu diangkat menggunakan produk skincare.
"Tapi bukannya perlu diambil juga? Maksudnya kulit matinya," tanya Luna Maya yang dibalas gelengan oleh Tompi.
Menurut sang dokter, kulit mati akan mengelupas dengan sendirinya tanpa perlu dipaksakan dengan krim atau prosedur tambahan.
Ia menambahkan, perawatan yang berlebihan sering kali justru mengganggu proses alami regenerasi kulit.
Tompi juga menegaskan bahwa pada dasarnya, perawatan kulit tidak perlu rumit. Menurutnya, cukup dengan dua langkah sederhana: membersihkan wajah dengan sabun yang tepat dan menjaga kelembapan kulit dengan pelembap yang sesuai.
Dua hal ini, katanya, sudah cukup untuk merawat kulit dengan baik, karena tubuh sebenarnya punya cara alami untuk regenerasi dan mengelupas sel-sel kulit mati.
"Enggak perlu. Perawatan kulit itu, sebenarnya konsepnya cuma dua, (yaitu) sabun yang bener sama pelembab yang bener. Udah, itu aja. Selebihnya, Tuhan udah kasih kok kulit itu nanti akan ngeletek (mengelupas) sendiri. Ada masanya," ungkap Tompi lebih lanjut.
Sayangnya, banyak orang tak sabar menunggu proses alami itu. Demi hasil instan, mereka memilih jalan pintas dengan menggunakan berbagai produk tambahan.
"Cuma, orang kan pengin mempercepat proses itu supaya tumpukan kulit itu, kan nggak langsung ngeletek kan? Pelan-pelan ngeleteknya. Jadi, supaya mempercepat ditambahkanlah krim malam yang exfoliating," ungkapnya lagi.
Tompi mengakui eksfoliasi memang bisa membuat kulit terlihat glowing. Namun, ia mengingatkan kulit bisa menipis dan kehilangan perlindungan alaminya.
"Kalau di-exfoliating di level tertentu kulitnya menjadi lebih glowing. Cuma kalo kebanyakan dan kelamaan, yang terjadi apa? Ketipisan. Kulitnya udah ketipisan, fungsi pertahanannya buruk, barier kulitnya jadi rusak," pungkas Tompi. (*)