Fenomena “Brain Freeze”: Kenapa Otak Bisa ‘Beku’ Saat Minum Es?
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 06 Maret 2025 | 411 views
Brain freeze terjadi saat minuman dingin mengenai langit-langit mulut, menyebabkan penyempitan dan pelebaran mendadak pembuluh darah di kepala.
Presisi.co - Pernahkah kamu merasakan sensasi nyeri tiba-tiba di kepala saat minum es atau makan sesuatu yang sangat dingin? Fenomena ini dikenal sebagai brain freeze atau sphenopalatine ganglioneuralgia dalam istilah medis. Rasa sakitnya memang hanya berlangsung beberapa detik, tetapi cukup mengganggu. Apa yang sebenarnya terjadi di otak saat mengalami brain freeze? Berikut penjelasannya!
Apa Itu Brain Freeze?
Brain freeze adalah reaksi alami tubuh terhadap suhu dingin yang tiba-tiba mengenai langit-langit mulut. Ini terjadi saat makanan atau minuman dingin menyentuh area tersebut, menyebabkan perubahan mendadak pada pembuluh darah di kepala.
Bagaimana Brain Freeze Terjadi?
Ketika sesuatu yang sangat dingin menyentuh langit-langit mulut (palatum), tubuh merespons dengan cara berikut:
Penyempitan Pembuluh Darah
Suhu dingin menyebabkan pembuluh darah di daerah tersebut menyempit untuk mengurangi kehilangan panas.
Pelebaran Pembuluh Darah Secara Tiba-Tiba
Setelah beberapa detik, tubuh merespons dengan melebarkan pembuluh darah untuk mengembalikan aliran darah normal.
Rangsangan Saraf Trigeminal
Perubahan aliran darah ini mengaktifkan saraf trigeminal, yang bertanggung jawab atas sensasi di wajah dan kepala.
Karena saraf ini juga berhubungan dengan dahi dan kepala, otak “salah mengira” rasa sakit dari mulut sebagai nyeri kepala, sehingga muncullah sensasi brain freeze.
Kenapa Brain Freeze Bisa Sangat Menyakitkan?
Rasa sakit saat brain freeze muncul karena otak tidak memiliki reseptor rasa sakit, sehingga sinyal dari saraf trigeminal ditafsirkan sebagai nyeri kepala. Sensasi ini mirip dengan sakit kepala migrain, meskipun berlangsung dalam waktu singkat.
Siapa yang Lebih Rentan Mengalami Brain Freeze?
Orang yang sensitif terhadap perubahan suhu lebih sering mengalaminya.
Penderita migrain cenderung lebih rentan mengalami brain freeze karena sistem saraf mereka lebih responsif terhadap rangsangan tertentu.
Anak-anak sering mengalami brain freeze karena langit-langit mulut mereka lebih sensitif.
Bagaimana Cara Menghentikan Brain Freeze?
Jika kamu mengalami brain freeze, coba beberapa cara berikut untuk meredakannya:
Tekan lidah ke langit-langit mulut untuk membantu menghangatkannya lebih cepat.
Minum air hangat untuk menyeimbangkan suhu di dalam mulut.
Letakkan ibu jari di langit-langit mulut untuk memberikan efek pemanasan yang cepat.
Bernapas melalui hidung dan tutup mulut untuk meningkatkan aliran udara hangat ke mulut.
Brain freeze adalah reaksi alami tubuh terhadap suhu dingin yang tiba-tiba, yang memengaruhi pembuluh darah dan saraf di kepala. Meski tidak berbahaya, sensasi nyerinya bisa cukup mengganggu. Jika kamu sering mengalami brain freeze, cobalah mengonsumsi makanan atau minuman dingin secara perlahan untuk mengurangi risikonya. (*)