Marc Klok Sebut Cara Shin Tae-yong Melatih Timnas Indonesia Ala Diktator, Begini Ceritanya
Penulis: Rafika
Kamis, 23 Januari 2025 | 347 views
Presisi.co - Nama Marc Klok belakangan ini menjadi perbincangan publik, khususnya pecinta sepakbola Tanah Air, lantaran menuding eks pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memiliki watak diktator. Hal itu dikatakan Marc Klok dalam sebuah wawancara dengan media Belanda.
Mantan asisten pelatih Timnas Indonesia, Kim Jong-jin, kembali menyinggung pernyataan gelandang Timnas Indonesia itu ketika hadir di podcast kanal YouTube Deddy Corbuzier
"Sudah ada di media, Marc Klok yang bilang, kan? Itu sudah ada di mana-mana, bahkan di pemberitaan Korea juga. Namanya ada di berita Korea karena apa yang dia katakan, yang mana itu tidak benar," ungkap Kim Jong-jin dikutip dari Suara.com, Rabu (22/1/2025).
Merasa pernyataan Klok dapat menimbulkan kesalahpahaman, Kim Jong-jin langsung menghubungi sang pemain.
"Saya kirim pesan ke dia, 'Brother, sudah cukup. Anda terus mengatakan kebohongan. Apa pun yang kau katakan, yang jelas tidak baik. Anda adalah satu-satunya pemain yang berbohong di media'. Dan mereka mencoba menentang coach Shin. Tanpa alasan, tanpa kebohongan," lanjutnya.
Menanggapi tudingan tersebut, Marc Klok membantah telah menyebut Shin Tae-yong sebagai diktator. Ia menjelaskan ada kesalahan dalam penerjemahan wawancaranya dengan media Belanda.
"Dia bilang ada kesalahan pada penerjemahan bahasa. Orang yang menerjemahkan wawancaranya menggunakan kata yang salah, saat seharusnya dia menggunakan kata yang lain. (Namun) diktator adalah diktator (tidak bisa disalahartikan)," kata Kim Jong-jin.
Sumber polemik ini berasal dari wawancara Klok yang dimuat dalam artikel media Belanda pada 8 Januari 2024, berjudul "Nieuwe klus voor Kluivert: 'Goede stap vanuit de bond, maar niet vergeten de cultuur te bewaken'".
Dalam wawancara itu, Klok sempat mengomentari gaya kepelatihan Shin Tae-yong saat melatih Timnas Indonesia.
Pernyataan Marc Klok yang dikutip media Belanda mengatakan, "Dat was echt heel strikt en hij stond boven de groep," yang secara harfiah berarti "Itu sangat ketat dan dia adalah sosok yang paling tinggi di atas kelompoknya."
Kata "strikt" sendiri berarti ketat atau tegas dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan pernyataan Klok tersebut, tampak tak ada penyebutan kata "diktator" secara eksplisit.
Sementara itu, kata diktator dalam bahasa Belanda biasanya mengunakan kata 'dictatoriaal' atau 'autoritair'. (*)