Kronologi Siswa SD di Sukoharjo Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis, Ada Bau Basi dari Ayam
Penulis: Rafika
5 jam yang lalu | 0 views
Presisi.co - Sejumlah siswa di SDN 03 Dukuh Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (16/1/2025).
Awalnya, makanan tiba di sekolah pukul 09.00 WIB. Kemudian, menu MBG itu disajikan kepada para siswa sekitar pukul 09.30 WIB.
Namun, sejumlah siswa mulai merasakan mual, pusing, dan ada yang muntah tak lama setelah menyantap hidangan yang disajikan.
"Di sini ada 200 siswa, tapi sekitar 10 siswa yang merasa mual setelah makan. Itu hampir satu kelas ada, terjadi sekitar pukul 09.30 WIB," ujar Kepala SDN 03 Dukuh Sukoharjo, Lilik Kurniasih, Kamis (16/1/2024), sebagaimana diberitakan Suara.com.
Lilik menjelaskan bahwa siswa yang keracunan berasal dari berbagai tingkatan kelas, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Mereka sempat mencium bau basi dari ayam tepung yang menjadi bagian dari menu MBG hari itu, yang terdiri dari nasi putih, ayam tepung, cah wortel tahu, buah naga, dan susu.
"Ada yang merasa mual, pusing dan ada satu anak yang muntah. Rata-rata mencium bau basi dari ayam tepung," katanya.
Mengetahui kejadian tersebut, pihak sekolah segera menghubungi tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan Puskesmas Sukoharjo Kota. Petugas puskesmas yang tiba di lokasi langsung memberikan penanganan medis.
"Tadi langsung ditangani oleh petugas, dan langsung diberi obat. Alhamdulillah, langsung tertangani dengan cepat," terang dia.
Sementara makanan yang tersisa langsung ditarik untuk menghindari risiko lebih lanjut. Ia menduga proses memasak yang kurang matang menjadi penyebab insiden keracunan ini.
"Makanan langsung ditarik. Mungkin karena proses memasaknya, kita juga tidak tahu," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Sukoharjo Kota, Dr. Kunari Mahanani, mengonfirmasi bahwa penyelenggara program MBG mengakui adanya kekurangan dalam proses pemasakan ayam.
"Biasanya kalau kurang matang dari bau tidak, kalau dari bentuk tidak juga, istilahnya teksturnya agak gimana gitu. Jadi anak langsung mengeluh sakit perut," papar dia.
Kunari menambahkan bahwa sekitar 50 siswa sempat diberikan obat akibat mengalami gejala mual, muntah, dan pusing. Namun, tidak ada siswa yang perlu dirujuk ke rumah sakit
"Sudah kita tangani, obati, kita observasi hasilnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Insyaallah sampai kedepannya, besok tidak ada yang bertambah lagi," pungkasnya.