search

Berita

MBGMakan Bergizi GratisBadan Gizi NasionalMakan Bergizi Gratis Tak Ada SusuMenu Makan Bergizi Gratis

Heboh Tidak Ada Susu dalam Menu Makan Bergizi Gratis, Kepala Badan Gizi Nasional Bilang Begini

Penulis: Rafika
1 hari yang lalu | 84 views
Heboh Tidak Ada Susu dalam Menu Makan Bergizi Gratis, Kepala Badan Gizi Nasional Bilang Begini
Ilustrasi para siswa menyantap Makan Bergizi Gratis. (Dok. Suara.com)

Presisi.co - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka resmi bergulir per Senin (6/1/2025) hari ini. Semasa kampanye, Prabowo-Gibran menjanjikan anak-anak sekolah akan mendapatkan paket makanan beserta susu gratis.

Namun, pada hari pertama program MBG ini berjalan, tak semua sekolah mendapatkan susu seperti yang dijanjikan pemerintah. Salah satunya terjadi di SMAN 61 Jakarta Barat.

"Kok tumben ya nggak dapat susu?" ujar siswa SMAN 61 Jakarta Barat berinisial R, disadur dari Suara.com --jaringan Presisi.co, disadur Senin (6/1/2025).

Dalam paket makanan yang diberikan kepada para siswa di SMPN 61, terdapat menu berupa ayam teriyaki potongan 16, tumis sayur kacang panjang, tahu goreng tepung dua potong, dan jeruk.

Ketika menjalani uji coba MBG beberapa waktu lalu, R mengatakan sekolahnya menerima paket makanan lengkap dengan susu dalam beberapa kesempatan.

"Pernah (MBG) dapat susu," kata R.

Menurut R, ketika paket makanan yang diberikan berisi susu, maka menu yang diterima lebih sedikit. Ia mencontohkan pada pelaksanaan hari pertama ini ia dapat dua potong tahu meski tak menerima susu.

"Kalau dapet susu mah kadang-kadang kurang ya. Lauknya lebih dikit. Ini dapet tahu. Kalau gak dapet susu ditambahin tahu," tuturnya.

Menanggapi sejumlah sekolah yang tidak mendapatkan susu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, angkat bicara.

Ia menjelaskan bahwa susu dalam paket program MBG akan disediakan jika di wilayah tempat sekolah berada terdapat sapi perah sebagai sumber pasokan.

"Sudah saya jelaskan susu akan menjadi bagian makan bergizi untuk wilayah-wilayah dimana sapi perahnya ada," kata Dadan ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/1/2025).

Ia mengatakan, susu memang tetap masuk anggaran MBG Rp10 ribu perporsi. Namun pemerintah juga akan melakukan simulasi kapan susu itu diberikan.

"Jadi gini kami sudah melakukan simulasi-simulasi kapan susu diberikan ketika masa kampanye karena indeksnya kan sudah ditetapkan oleh bapak presiden. Jadi agar indeksnya tetep masuk kami akan melakukan kombinasi-kombinasi sehingga susu minimal di daerah-daerah yang ada sapinya itu minimal 3 kali dalam seminggu diberikan," katanya.

Lebih lanjut, Dadan menegaskan pemerintah mendorong setiap daerah memiliki sapi perah agar susu masuk dalam menu MBG tanpa mengandalkan impor.

"Untuk mendorong agar setiap daerah punya sapi perah dan kami tidak ingin program ini menjadi bagian peningkatan impor tetapi ingin memberdayakan sumber daya lokal," pungkasnya. (*)

Editor: Rafika