Tak Diundang ke IKN Padahal Jokowi Pakai Baju Adat Kutai, Begini Respons Sultan Kutai Kartanegara
Penulis: Rafika
Sabtu, 17 Agustus 2024 | 656 views
Presisi.co - Untuk pertama kalinya, Pemerintah Indonesia melaksanakan upacara peringatan HUT kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN), tepatnya di Istana Negara, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Sabtu (17/8/2024).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertindak sebagai inspektur upacara dalam prosesi sakral ini. Sang kepala negara beserta istrinya tampil dalam balutan busana Kustin, yakni pakaian adat kebesaran Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, Kapolri, Panglima TNI, pimpinan lembaga negara, hingga pengusaha kondang Tanah Air, menghadiri pelaksanaan upacara di IKN. Mereka mendapat kesempatan menjadi saksi terciptanya momen bersejarah yang menandakan pergantian lokasi upacara dari Jakarta ke ibu kota baru di Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam momen bersejarah di Benua Etam ini, pemerintah rupanya tidak memberikan undangan kepada Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Sultan Aji Muhammad Arifin. Hal ini diungkapkan langsung oleh Sultan Aji Muhammad Arifin.
"Undangan kita (Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura) nggak ada," ucap Sultan Aji Muhammad Arifin usai menghadiri upacara yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Sabtu (17/8/2024), disadur dari kanal YouTube Tribun Kaltim Official.
Kendati tak diundang menyaksikan upacara di IKN, Sultan Aji Muhammad Arifin tak merasa kecewa. "Biasa saja. Semua daerah sama saja, karena kita merayakan kemerdekaan kita bersama," tuturnya.
Lebih lanjut, Sultan Aji Muhammad Arifin juga mempersilakan Jokowi mengenakan busana Kustin. Pihak istana pun sebelumnya telah meminta izin kepada kesultanan sebelum hari pelaksanaan upacara.
"Ada izin," ujar Sultan Aji Muhammad Arifin.
Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-21 ini juga berharap kehadiran IKN akan membawa dampak kemajuan bagi bangsa Indonesia.
"Mudah-mudahan ke depannya lebih baik, supaya kita ini rukun, damai dan tenteram dengan suku-suku yang ada di Indonesia. Jangan sampai saling ada hujat-menghujat," pungkasnya. (*)