search

Berita

Bahlil Lahadaliagolkarprofil BahlilAirlangga HartartoAirlangga Hartarto mundur

Rekam Jejak Karier Bahlil Lahadalia, Kandidat Kuat Ketua Umum Golkar Pengganti Airlangga

Penulis: Rafika
Senin, 12 Agustus 2024 | 413 views
Rekam Jejak Karier Bahlil Lahadalia, Kandidat Kuat Ketua Umum Golkar Pengganti Airlangga
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia. (net)

Presisi.co - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, digadang-gadang sebagai kandidat terkuat Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Airalngga Hartarto yang mengundurkan diri pada Minggu (12/8/2024) kemarin.

Politikus Partai Golkar, Andi Sinulingga mengatakan, Munas Partai Golkar akan menetapkan Bahlil sebagai Ketua Umum definitif DPP Partai Golkar.

"Nanti Munas secepatnya Bahlil ketua umum," ujar Andi, Minggu (11/8/2024).

Untuk saat ini, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita akan menjadi Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar menggantikan posisi Airlangga sementara. "Plt-nya Agus Gumiwang," katanya.

Lantas, seperti apa rekam jejak Bahlil Lahadalia yang kini selangkah lebih dekat menduduki kursi Ketua Umum Golkar?

 Bahlil Lahadalia lahir di Kolaka, Sulawesi Tenggara, pada 7 Agustus 1976. Ayahnya adalah seorang kuli bangunan. Sementara ibunya merupakan tukang cuci.

Lahir dari keluarga sederhana membuat Bahlil hidup dengan kemandirian sejak kecil. Saat masih duduk di bangku sekolah dasar, Bahlil menjajakan kue di sekolah untuk membantu perekonomian keluarga. Dirinya juga smepat menjadi kondektur saat masih SMP. Ketika duduk di bangku SMA, Bahlil menjadi supir angkot secara part time.

Bahlil menempuh pendidikan sekolah dasarnya di SD Negeri 1 Kolaka Timur. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kolaka.

Lulus SMP, keluarganya pindah ke Fakfak, Papua Barat. Bahlil pun melanjutkan pendidikannya di SMA YAPIS Fakfak.

Kemudian, ia menempuh studi pendidikan tinggi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay Jayapura, Papua dan Universitas Cendrawasih di Jayapura untuk gelar masternya.

Semasa kuliahnya, Bahlil aktif sebagai pengurus senat mahasiswa hingga bergabung di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Puncaknya, ia menduduki kursi Bendahara Umum PB HMI.

Pada tahun 2003, nama Bahlil terdaftar di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tingkat kabupaten, provinsi, hingga ke pengurus pusat.

Usai mengantongi berbagai pengalaman organisasi dan pekerjaan, Bahlil memutuskan mendirikan perusahaannya sendiri setelah melihat banyaknya sumber daya alam yang melimpah di tanah Papua. Inilah titik awal kesuksesan Bahlil sebagai pengusaha.

Kini, dirinya memiliki 10 perusahaan di berbagai bidang di bawah bendera PT Rifa Capital sebagai holding company. Sebagian besar perusahaannya aktif di sektor transportasi dan properti.

Pada tahun 2015, Bahlil didapuk sebagai Ketua Umum HIPMI periode 2015-2018 dalam Munas HIPMI setelah mengungguli rivalnya dengan selisih dua suara. Bahlil juga memimpin delegasi perdagangan bagi pengusaha muda ke Jepang pada 2016 dan ke Eropa pada 2018 (HIPMI-Europe Trade Mission 2018).

Di bidang politik, Bahlil tercatat pernah menjadi anggota Golkar. Namun, ia berhenti pada tahun 2009.

Pada Pilpres 2019, Bahlil merupakan Direktur Direktorat Penggalang Pemilih Muda Tim Kampanye Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Berkarya.

Sejumlah perusahaan Bahlil tercatat sebagai penyokong dana politik paling besar untuk pemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Atas kontribusinya itu, ia diangkat menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Oktober 2019 dan dilantik sebagai Menteri Investasi Kabinet Indonesia Maju pada 28 April 2021. (*)

Editor: Rafika