DPRD Samarinda Dorong Pengembangan SDM dan Fasilitas untuk Tingkatkan Literasi
Penulis: Giovanni Gilbert Anras
Kamis, 18 Juli 2024 | 261 views
Samarinda, Presisi.co - Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti, mengungkapkan sejumlah kendala dalam upaya peningkatan literasi di Samarinda.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kota Samarinda, ia menyebutkan bahwa masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana, serta minimnya sosialisasi kepada masyarakat.
"Kami memiliki playground di beberapa kelurahan yang dapat mendekatkan layanan perpustakaan kepada masyarakat. Ini penting untuk meningkatkan tingkat literasi," ujar Sri Puji.
Ia menekankan pentingnya inklusivitas dalam layanan perpustakaan, baik manual maupun digital, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama di daerah-daerah seperti Makroman dan wilayah pertanian.
Namun, berbagai program peningkatan literasi masih terhambat oleh keterbatasan anggaran dan kemampuan keuangan daerah.
Dalam hal SDM, Sri Puji menyebutkan bahwa Samarinda membutuhkan penambahan pustakawan dan arsiparis, tetapi moratorium pegawai menjadi kendala tersendiri.
"Dispursip telah berkoordinasi dengan Kementerian PANRB dan mendapat rekomendasi untuk mempersiapkan sekitar 28 pustakawan atau arsiparis," tambahnya.
Selain itu, Sri Puji juga menyoroti kebutuhan mobil perpustakaan keliling untuk menjangkau daerah-daerah terpencil seperti Makroman, Berambai, dan Bukuan.
"Selain mobilnya, perlu dipikirkan juga anggaran untuk bahan bakarnya. Ini penting agar layanan literasi bisa menjangkau seluruh wilayah Samarinda," jelasnya.
Ia juga mengusulkan pembangunan depo arsip untuk penyimpanan arsip digital maupun fisik, yang hingga kini belum terealisasi meski sudah diusulkan selama tiga tahun terakhir.
Di sisi lain, Sri Puji mencatat bahwa beberapa playground di Samarinda masih tidak terurus, dengan rumput tinggi dan sampah berserakan.
"Seharusnya di sana disiapkan tempat cuci tangan, lampu, dan keamanan. Pengelolaan playground ini belum jelas, apakah oleh kelurahan, kecamatan, dinas pertamanan, atau Perkim," katanya.
Mengenai tingkat kunjungan perpustakaan, Sri Puji mengungkapkan bahwa ada peningkatan signifikan dengan sekitar 50 ribu judul buku tersedia. Namun, masih ada keluhan mengenai buku digital karena memerlukan biaya besar.
"Tempatnya sudah nyaman dan bersih, namun mayoritas pengunjung berasal dari sekitar kota," pungkasnya. (*)