search

Destinasi

WisataWisata SamarindaNaureen Mini GardenWisata keluarga

Naureen Mini Garden, Eks Galian Tambang di Samarinda yang Disulap jadi Destinasi Wisata

Penulis: Sonia
Senin, 15 April 2024 | 1.578 views
Naureen Mini Garden, Eks Galian Tambang di Samarinda yang Disulap jadi Destinasi Wisata
Naureen Mini Garden, Eks Galian Tambang di Samarinda yang Disulap jadi Destinasi Wisata (Sonia/Presisi.co)

Samarinda, Presisi.co - Kota Samarinda juga memiliki sejumlah lokasi wisata yang bisa dikunjungi bersama keluarga di hari libur. Salah satunya Naureen Mini Garden, bekas galian tambang yang kini disulap menjadi destinasi wisata.

Tempat wisata satu ini direkomendasikan untuk dikunjungi, sebab letaknya yang tenang dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Bertempat di Jalan Padat Karya menuju jalan Bersama, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, lokasinya tak jauh dari tempat wisata rumah Ulin Arya.

Pengelola Naureen Mini Garden, Resti Amalia, mengungkapkan awalnya pada tahun 2020 dirinya hanya menjadikan Naureen Mini Garden ini sebagai kebun sayur untuk edukasi keluarga dan milik pribadi saja. Kemudian dirinya mencoba menambah tanaman di kebunnya itu beberapa bunga yang indah.

Tak disangka, taman mininya itu dipesan oleh seorang warga untuk dijadikan tempat kegiatan dan akhirnya viral di media sosial, hingga menarik perhatian masyarakat karena berdiri di sekitar galian bekas tambang. Melihat antusias pengunjung itulah, akhirnya ia menjadikan tamannya itu sebagai tempat wisata keluarga.

“Apalagi saat masa Covid-19 banyak masyarakat yang tidak bisa pergi ke mana-mana akhirnya semenjak itu kami sepakat menjadikan tempat ini sebagai wisata untuk umum dan memperluas gazebo hingga kolamnya,” ujar Resti kepada Presisi.co. 

Begitu pengunjung masuk ke area taman akan disambut dengan taman bunga dan rerumputan, yang disatu-padukan hingga begitu menarik. Terdapat juga bangunan-bangunan berbahan dasar ulin yang berdiri di atas danau dengan jembatan.

Untuk fasilitas, mini garden ini memiliki cottage, gazebo, kemudian fasilitas seperti kamar mandi yang sudah banyak, musala, taman sarang lebah kelut, mini zoo, tempat bermain anak-anak, kantin, dan tersedia lahan parkir. Selain itu terdapat beberapa kolam ikan seperti patin gurame, koi, mas koki, nila, komet, bahkan ada ikan Garga Ruffa dari Turki dan Ikan Nilem dari Bandung.

Harga tiketnya sangat terjangkau yakni Rp 10.000 per orang, sudah bisa menikmati fasilitas yang sangat lengkap di taman ini. Jadi tidak perlu ragu untuk membawa teman dan keluarga ramai-ramai karena harganya tidak begitu mahal. 

"Memang ini sangat cocok ya untuk family, dan kalau membawa rekan rame-rame tidak begitu mahal harganya cukup murah hanya membayar HTM (harga tiket masuk) Rp 10 ribu sudah bisa menikmati semuanya," tuturnya.

Taman ini lebih banyak digunakan oleh masyarakat sebagai tempat terapi ikan karena pengelola menyediakan ikan nila merah yang berukuran kecil di dalam sebuah kolam yang bisa dijangkau oleh kaki sambil duduk dan diberi makan oleh pengunjung. Itulah sebabnya banyak juga masyarakat mengenal tempat ini sebagai tempat terapi ikan.

Dengan bertambahnya fasilitas seperti mini zoo dijadikan sebagai wadah edukasi kepada anak-anak sekolah yang memang membutuhkan membawa siswa-siswi dari sekolah untuk kunjungan sekaligus refreshing. Tingginya minat terhadap mini zoo oleh anak-anak ini pun dijadikan opsi bagi sekolah sekolah lain untuk media edukasi atau biasa disebut kunjungan edukasi.

"Kalau pagi di sini ramenya anak sekolah, karena ada kunjungan edukasi, setiap hari saya maksimalkan untuk terima 2 sekolah saja misalnya SD Budi Bakti, Islamic Center dan lainnya, saat anak sekolah nanti datang kami siapkan guide-nya, mereka akan kami layani sepuasnya," katanya.

Resti menyebut sejauh ini tak ada fasilitas yang dibantu oleh pemerintah khususnya bagian Dinas Pariwisata karena untuk bisa menerima fasilitas tersebut cukup lama. Contohnya, pihaknya pernah mengajukan untuk membantu perbaikan jalan yang masih tergolong sangat rusak, lahan parkir yang lumayan kecil, lampu jalan di sekitar jalan keluar masuk tetapi sampai kini tak kunjung diterima.

"Kalo fasilitas kami siapkan secara pribadi, karena kita nunggu pemerintah pun sampe sekarang ga ada, udah dari tahun lalu kita di prank bakal dilakukan ini itu ternyata belum kunjung nyata. Untuk izinnya sudah didaftarkan dan saat ini sedang on going," kata Resti.

Sebagai informasi, Naureen Mini Garden ini buka setiap pukul 08.00 Wita dan tutup pada 18.00 Wita. Resti mengatakan berencana akan mengadakan bangunan berupa warung penjualan kerajinan tangan agar masyarakat bisa menambah tujuan berkunjung, dan supaya ada suasana baru ditunjukkan selain berbau alam.

"Supaya mereka tidak bosan jika hanya spot ini saja, kami ke depan berencana ingin mengadakan warung namun khusus kerajinan tangan disini," tutupnya.

 

Editor : R Ayu