search

Daerah

Andi HarunPemkot SamarindaGelar Pasukan

Pimpin Apel Gelar Pasukan Pemilu Serentak, Begini Pesan Wali Kota Samarinda Andi Harun

Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 01 Februari 2024 | 407 views
Pimpin Apel Gelar Pasukan Pemilu Serentak, Begini Pesan Wali Kota Samarinda Andi Harun
Wali Kota Samarinda, Andi Harun (tengah) saat memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu dan Pilpres 2024. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Wali Kota Samarinda, Andi Harun memimpin Apel gelar Pasukan serta Penyerahan Bawah Kendali Operasi (BKO) Anggota Pasukan Pengamanan Tempat Pemungutan Suara (PAM-TPS) di lapangan terbang eks Temindung Samarinda pada Kamis, 1 Februari 2024, pagi.

Kegiatan ini dimulai dengan pemeriksaan pasukan yang dipimpin oleh Wali Kota, didampingi oleh Kapolresta Samarinda dan Komandan Kodim 0901/Samarinda, diikuti dengan penandatanganan berita acara serah terima BKO PAM TPS oleh Wali Kota Andi Harun kepada Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli, yang melibatkan sebanyak 5.126 personil.

Apel gabungan diikuti oleh total 6.500 pasukan, termasuk anggota PAM TPS, Kepolisian, TNI, Satpol PP, Damkar, BPBD, serta anggota dari Kecamatan dan Kelurahan.

Dalam sambutannya, Andi Harun menekankan pentingnya faktor keamanan dalam suksesnya Pemilu yang bakal berlangsung pada 14 Februari 2024, mendatang.

“Kesuksesan Pemilu bukan hanya tanggung jawab penyelenggara seperti KPU dan Bawaslu, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama dari semua pemangku kepentingan, termasuk partai politik, pemerintah, peserta Pemilu, warga, serta TNI dan Polri," ujarnya.

Ia juga menyampaikan pesan khusus kepada anggota yang bertugas untuk menjaga kondisi fisik dan melaksanakan tugas dengan pengabdian serta integritas. Beliau menekankan pentingnya menggunakan hak pilih sesuai hati nurani tanpa tekanan dari pihak lain.

“Saya mengharapkan pemahaman yang kuat terhadap tugas pokok masing-masing dan pelaksanaan tugas di wilayah masing-masing secara optimal. Kita harus memiliki tekad, visi, dan misi yang sama dalam mencegah manipulasi data, sabotase, pembakaran kotak suara, dan potensi kerawanan lainnya. Kesiapsiagaan pasukan adalah kunci," pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi