Bicara Soal Pemanfaatan Lapangan Vorvo, Pj Gubernur Kaltim dan Wali Kota Samarinda Sama-sama Sepaham Soal Penanggulangan Banjir
Penulis: Febri Ari Sandi
Jumat, 05 Januari 2024 | 689 views
Samarinda, Presisi.co - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berencana membangun lapangan mini soccer di lahan Vorvo, tetapi rencana ini menghadapi penolakan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. Pemkot memiliki rencana menggunakan lahan tersebut sebagai wilayah pengendali banjir.
Akmal Malik, Pj Gubernur Kaltim, menyatakan bahwa hingga saat ini, kedua pihak masih teguh pada pendiriannya. Pemprov sebagai pemilik lahan berkeinginan mendirikan lapangan mini soccer, sementara Pemkot ingin menjadikannya kolam pengendali banjir.
Terlebih lagi, lapangan Vorvo menjadi bagian dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terbaru Pemkot Samarinda, sehingga proyek pembangunan lapangan sepak bola terhenti karena disegel.
"Masalah lapangan mini soccer sementara kita komunikasikan dulu. Kita menghormati kewenangan Pemkot Samarinda, susun RTRW-nya," ungkap Akmal pada Rabu 3 Januari 2024
Meskipun sudah ada upaya meredam keributan di media, Akmal menjelaskan bahwa Pemprov Kaltim telah berkomunikasi intens dengan Pemkot Samarinda terkait peruntukan lahan Vorvo. Rencananya, Akmal akan mengundang wali kota Samarinda beserta jajaran untuk membahas persoalan ini.
Menanggapi program pengendalian banjir, Akmal menyarankan agar Pemkot memperbanyak sistem rekayasa aliran air dengan pompanisasi sebagai alternatif untuk mengurangi penggunaan lahan.
"Kita meminta teman-teman kota memastikan apakah di wilayah tertentu itu pompanya sudah cukup mampu untuk menangani debit air hujan," bebernya
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, memberikan tanggapan positif terhadap saran PJ Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, terkait penanganan banjir.
Menurut Andi Harun, solusi efektif termasuk penguatan drainase primer di daerah yang memerlukan perhatian khusus.
"Kita coba liat daerah kota Samarinda yang mana paling butuh perhatian penuh untuk penguatan drainasenya," ungkap Andi Harun pada saat diwawancarai pada Jum'at 5 Januari 2024.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan pemprov dalam pembangunan pintu air di lokasi strategis, termasuk jembatan-jembatan tertentu dan kawasan rawan banjir di sepanjang Sungai Mahakam.
"Kita hanya bisa memberikan saran saja," katanya.
Selain itu, ia menegaskan kesiapan untuk memonitor kapasitas pompa di berbagai kawasan, terutama fokus pada daerah-daerah seperti Gelatik.
Evaluasi berkala akan dilakukan untuk menilai relevansi kapasitas pompa, dengan mempertimbangkan tingkat curah hujan yang semakin tinggi.
"Untuk sekarang kita masih melihat kondisi dulu, karena sekarang masih potensi hujan terus," tuturnya.
Lebih lanjut dia juga berkomitmen untuk melakukan perubahan yang diperlukan, termasuk penggantian peralatan yang sudah usang.
"Contohnya, penggantian pipa di wilayah Wirahayu dilakukan karena kapasitas pompanya terbatas," ucapnya
Andi Harun berharap upaya ini dapat meningkatkan kesiapan dan respons terhadap potensi banjir di Kota Samarinda.
Ia menekankan komitmen untuk terus bekerja sama dengan pemprov dan stakeholder lainnya guna menciptakan kota yang lebih aman dan nyaman bagi warganya.
"Semoga dengan adanya kerjasama dengan pemerintah provinsi dapat memberikan dampak positif bagi kota Samarinda," pungkasnya. (*)