Dukung Palestina, Pencetus Aksi Boikot Berasal dari Israel Sendiri
Penulis: Redaksi Presisi
Kamis, 16 November 2023 | 554 views
Presisi.co - Di tengah agresi Israel terhadap Palestina yang masih berkecamuk, tentu pendukung Palestina tetap memberikan perhatian dan dukungan terhadap bangsa Palestina. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan oleh dunia adalah dengan memboikot produk Israel dan produk yang terafiliasi mendukung Israel.
Pemboikotan terhadap produk Israel maupun penduduk israel ini bertujuan agar menekan Israel dari sisi Ekonominya. Hal tersebut agar Israel berhenti melakukan agresi dan memberikan kesetaraan hak kepada Palestina.
Pemboikotan terhadap produk pro-Israel ini ternyata bermula dari seseorang bernama Omar Barghouti yang ternyata merupakan pria berkewarganegaraan Israel. Dia membuat sebuah gerakan dengan nama Boycott, Divestment, Sanctions (BDS) yang telah diluncurkan sejak Juli 2005 oleh 170 kelompok pendukung kemerdekaan Palestina.
Gerakan BSD ini merupakan bentuk dukungannya terhadap Palestina. Melansir dari CNBC Indonesia, Omar ketika diwawancarai oleh The Intercept mengatakan dirinya menganggap penindasan warga Palestina yang dilakukan tentara Israel sudah menjadi ancaman serius. Dia juga mengaku telah melihat banyak sekali warga Israel yang rasis dan menindas warga Palestina. Hal tersebut yang akhirnya membuat dirinya membuat gerakan tersebut.
Gerakan ini terinspirasi dari peristiwa Politik Apartheid di Afrika Selatan. Selama ratusan tahun rakyat Afrika berjuang demi kesetaraan hak bagi orang kulit hitam dan mereka berhasil mendapatkan hak mereka dan menghilangkan dominasi kulit putih pada 1990-an. Perjuangan itulah yang membuat Omar yakin suatu saat Palestina dapat merasakan kemerdekaan sepenuhnya.
Sebagai pencetus gerakan yang melawan negara tempat tinggalnya. Omar kerap mengalami intimidasi dari berbagai pihak pemerintah dan penduduk Israel sendiri. Dia mengaku mengalami intimidasi dan dibungkam oleh pihak pemerintah. Dia diancam dengan pencabutan hak tinggal di Israel.
Dengan pengaruh gerakan BSD yang tersebar di seluruh dunia, Omar kerap melakukan penerbangan luar negeri untuk menyuarakan aksinya. Hal berdampak padanya yang wajib lapor setiap penerbangan sebagai bentuk pengawasan sejak 2016. Bukan hanya itu, dirinya juga mendapatkan larangan menginjakkan kaki di Amerika Serikat oleh otoritas pemerintah AS.
Meskipun pergerakannya terbatas, hal tersebut tidak menjadikannya patah semangat. Dia terus menyuarakan aksinya untuk Palestina.