Israel Hantam Kementerian Pertahanan Iran, Ilmuwan Nuklir dan Komandan Militer Jadi Korban
Penulis: Rafika
10 jam yang lalu | 0 views
Serangan udara Israel menargetkan markas Kementerian Pertahanan Iran yang terletak di ibu kota Teheran [Suara.com/Istimewa]
Presisi.co - Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memanas usai serangkaian serangan udara terjadi di ibu kota Teheran pada Minggu, 15 Juni 2025. Serangan itu disebut-sebut menargetkan fasilitas penting milik Kementerian Pertahanan Iran.
Menurut laporan kantor berita semi-resmi Iran dilansir dari Suara.com, Tasnim, serangan udara tersebut menyasar kawasan Nobonyad, lokasi markas besar Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Iran. Salah satu gedung administrasi dilaporkan mengalami kerusakan ringan akibat hantaman tersebut.
Namun hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari otoritas pertahanan Iran terkait insiden tersebut.
Di sisi lain, militer Israel mengklaim pihaknya telah melancarkan "serangkaian serangan skala besar" terhadap sejumlah target strategis di Teheran, yang disebut berkaitan langsung dengan pengembangan "proyek senjata nuklir Iran".
Melalui unggahan di akun X resmi militer Israel, mereka menyatakan telah menghantam markas Kementerian Pertahanan, fasilitas pengembangan nuklir SPND, serta beberapa lokasi militer lainnya.
Israel juga mengonfirmasi bahwa serangan dilakukan terhadap Organisasi Inovasi dan Riset Pertahanan, dalam operasi terpisah yang masih berlokasi di kawasan yang sama.
Sebelumnya, pada Jumat 13 Juni 2025 dini hari, militer Israel meluncurkan operasi militer besar yang menghantam sejumlah fasilitas vital di Iran, seperti pangkalan militer, fasilitas nuklir dan rudal. Serangan itu juga menyebabkan gugurnya beberapa ilmuwan dan komandan militer senior Iran.
Otoritas Israel menyatakan bahwa eskalasi ini merupakan upaya mereka untuk mencegah Iran mencapai “titik tanpa kembali” dalam proyek pengembangan senjata nuklir, sekaligus mencegah ancaman terhadap eksistensi negara zionis tersebut.
Sebagai bentuk pembalasan, Iran menembakkan rudal balistik ke sejumlah wilayah di Israel. Serangan tersebut menimbulkan korban jiwa dan luka-luka serta merusak berbagai infrastruktur.
Sementara itu, media lokal Iran melaporkan bahwa serangan sebelumnya dari Israel telah menewaskan sejumlah pejabat militer senior serta ilmuwan nuklir penting. Fasilitas nuklir strategis di Natanz, Fordow, dan Isfahan, termasuk pangkalan militer di kawasan barat laut Iran, turut menjadi sasaran.
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam serangan Israel sebagai tindakan kriminal dan memperingatkan bahwa Tel Aviv akan menanggung "nasib pahit dan mengerikan."
Menindaklanjuti situasi yang memanas, Iran melancarkan serangan balasan bersandi Operasi Janji Sejati 3 (Operation True Promise 3).
Media Israel melaporkan bahwa serangan tersebut menyebabkan jatuhnya puluhan korban jiwa. Pemerintah Israel juga dikabarkan memutuskan untuk memperluas operasi militer terhadap program nuklir Iran.
Sementara itu, Iran dikabarkan telah menyampaikan peringatan kepada Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis mengenai kemungkinan serangan balasan yang lebih besar terhadap wilayah Israel.
Adapun Rusia mengecam keras langkah militer Israel dan menyebut tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan secara hukum maupun moral. (*)