Penulis: Nelly Agustina
Senin, 14 Agustus 2023 | 1.027 views
Samarinda, Presisi.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun membuka Bimbingan Teknis Petugas Survei Kemiskinan Kota Samarinda Tahun 2023. Hal ini berkaitan dengan visi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang bertekad mengentaskan kemiskinan pada 2024.
“Kemiskinan merupakan permasalahan global yang dialami seluruh negara,” kata Andi Harun saat menyampaikan sambutan di Hotel Harris, Jalan Untung Suropati, pada Senin, 14 Agustus 2023.
Andi Harun mengatakan permasalahan kemiskinan yang meradang membuat Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menjadikan permasalahan ini sebagai target dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Lebih detail lagi, PBB fokus pada penanggulangan permasalahan kemiskinan ekstrem. Hal ini juga sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penurunan Angka Kemiskinan Ekstrem.
Ia menjelaskan berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Tahun 2022 angka kemiskinan di Kota Samarinda mencapai presentase 4,85 persen. Tantangan terbesar dari pengentasan kemiskinan di Kota Samarinda berkaitan dengan data yang akurat. Hal ini akan berpengaruh pada penyesuaian program kerja yang tepat sasaran.
“Tantangan terbesar kita bersama adalah bagaimana kemiskinan bisa kita hapuskan apabila sampai hari ini masih belum satu pemahaman mengenai data kemiskinan,” jelasnya.
Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda akan memulai dengan satu data kemiskinan yang valid, dan diperoleh dari verifikasi serta validasi di lapangan melalui kegiatan Survei Kemiskinan Tahun 2023. Survei ini dilakukan untuk memastikan bahwa masyarakat yang terdata dalam data kemiskinan adalah benar-benar orang yang membutuhkan.
Ia mengajak siapa pun yang terlibat dalam kegiatan survei ini harus bekerja dengan sungguh-sungguh. Hal ini untuk mewujudkan tiga pilar, yaitu komitmen pemerintah, konvergensi program dan sasaran serta pemantauan, juga evaluasi.
“Terutama terkait program yang telah berjalan, yaitu Pro Bebaya (Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat),” ungkapnya.
Andi Harun menjelaskan bahwa program tersebut sangat membantu rakyat miskin berupa memberikan jaminan kesehatan untuk keluarga miskin, melalui Badan Penyedia Jasa Sosial (BPJS) Kesehatan.
Ia menjelaskan strategi yang telah diatur secara nasional program penghapusan kemiskinan harus berhasil menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan dan meminimalkan wilayah kantong kemiskinan. Probebaya telah mengakomodasi tiga tujuan tersebut.
“Hal ini menjadi salah satu komitmen Pemkot Samarinda dalam penghapusan angka kemiskinan,” tegasnya.
Andi Harun katakan pihaknya tengah menyelesaikan Dokumen Rencana Aksi Daerah Penanggulangan Kemiskinan. Isiannya berupa program lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam upaya penghapusan angka kemiskinan.
“Ini merupakan tindakan konvergensi program, anggaran dan sasaran dalam penghapusan kemiskinan di Kota samarinda,” pungkasnya. (*)