Kepala DP2A Samarinda Jelaskan Peran Seorang Ayah dalam Mencegah Stunting
Penulis: Nelly Agustina
Selasa, 21 Februari 2023 | 1.041 views
Samarinda, Presisi.co - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2A) Samarinda, Deasy Avryani menyebutkan pentingnya peran seorang ayah dan dukungan lingkungan sekitar terhadap penurunan angka stunting.
Deasy Avryani menuturkan bahwa keluarga adalah tim yang harus bersama melakukan dan memperhatikan pemenuhan hak anak, baik semenjak masa kehamilan hingga seribu hari masa kehidupan. Tanggung jawab akan pemenuhan hak anak harus disadari pada ayah dan ibu selaku orang tua.
"Letak tanggung jawab dalam pemenuhan hak anak bukan hanya pada ibu saja," ungkapnya pada awak media, Selasa 21 Februari 2023.
Kepala DP2A Kota Samarinda ini juga menjelaskan bahwa peran ayah sangat penting dalam keberlangsungan pemenuhan hak anak mulai dari pengasuhan, pemenuhan makanan yang bergizi, lingkungan yang nyaman, hingga memastikan tumbuh kembang anak sesuai dengan masa perkembangannya.
"Pendekatan keluarga dapat membantu penurunan angka stunting," tambahnya.
Selanjutnya Ia juga mencontohkan bahwa terdapat program posyandu di Sindang Sari yang mengutamakan pendampingan peran suami, programnya adalah SUSUKI (Suami-suami pendukung Istri). Hal ini dirasa penting karena peran dukungan ayah atau suami dalam memastikan pemberian ASI eksklusif hingga memastikan kelengkapan pemberian imunisasi pada anak
"Bahkan dalam programnya juga mendukung perempuan untuk melakukan pendeteksian dini terhadap kanker serviks," tambahnya
Deasy juga mengungkapkan bahwa Posyandu adalah tempat yang sempurna dalam mendeteksi perkembangan tumbuh kembang anak, karena di Posyandu anak akan diperiksa mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala, pemeriksaan tinggi badan, berat badan, indeks masa tubuh, kelengkapan imunisasi, bahkan perkembangan sejak 0 bulan.
"Terlebih ada KIA (Kartu Identitas Anak) sehingga semua perkembangannya dapat dipantau," tegasnya
Terakhir, Deasy menghimbau kepada masyarakat khususnya Kota Samarinda untuk meramaikan Posyandu karena untuk segera melakukan pendeteksian dini terhadap pemenuhan gizi anak. Ia menjelaskan bahwa berdasarkan penyuluhan Menteri Kesehatan bahwa akan sulit dilakukan penanganan jika sudah mencapai tahapan stunting tetapi dapat segera dilakukan pencegahan jika masih dalam tahapan gizi buruk atau gizi kurang.
"Makanya harus perkuat pencegahan dari hulunya," pungkasnya. (*)