Takut Disunat, Bocah Ini Kabur dari Rumah sejak Tahun 1998, Baru Pulang Tahun 2023, Begini Kondisinya
Penulis: Presisi 1
Kamis, 26 Januari 2023 | 3.411 views
Presisi.co – Pria asal Klaten, Jawa Tengah, berinisial AG akhirnya pulang ke rumah setelah kabur selama 25 tahun. Pria ini kabur karena takut disunat pada tahun 1998 silam.
Ibu kandung AG, berinisial AM membeberkan, putranya kabur dari rumah karena takut disunat itu pada tahun 1998 saat berusia 10 tahun.
“Dia waktu itu mau disunat. Tapi kabur karena takut,” kata AM, dikutip Suara.com, jaringan Presisi.co, Kamis (26/1/2023).
Tahun 2023 ini, AG akhirnya pulang ke rumah. Saat ini AG berusia 35 tahun. Dia ditemukan keluarga berkat video YouTube.
AM mengatakan, AG tahun 1998 kabur dari rumah bersama teman sekampungnya. Keluarga berupaya mencari AG tapi tidak berhasil.
Kata AM, pihak keluarga mencari AG kala itu hingga ke Stasiun Balapan, Brebes, bahkan ke DKI Jakarta.
“Tidak ketemu juga. Tapi saya punya harapan dan yakin, suatu saat dia akan pulang, ternyata benar,” kata AM.
Sejak kabur dari rumah, AG luntang-lantung di pasar. Pedagang Pasar Kepek Bantul, Yogyakarta menyelamatkannya.
Mia, seorang pedagang di Pasar Kepek Bantul mengakui, AG sudah ada di pasar tersebut sejak tahun 1998.
“Waktu itu, saya dan teman-teman pedagang merasa aneh karena ada anak kecil pakai baju seragam Pramuka tapi tidak punya rumah. Dia tinggal di pasar ini,” kata Mia.
Lantaran AG bersikap baik dan jujur, Mia dan pedagang lainnya merasa sayang. Mereka lantas mengurus keseharian AG.
“Ada sekitar 150 pedagang di pasar ini yang mengurus dia. Kompak mengurus AG, karena dia anaknya baik dan jujur,” kata dia.
Pedagang lainnya, Sarijati mengatakan AG saat dewasa terkena penyakit diabetes.
“Dia kena diabetes saat dewasa. Sewaktu kakinya luka, kami yang merawat.”
Sarijati mengatakan, dia biasanya membawa nasi dari rumah. Sesampainya di pasar, dibelikannya lauk pauk dan diberikan ke AG.
“Saya tungguin sampai dia selesai makan. Saya kasih juga obat,” kata Sarijati.
Bagaimana AG akhirnya bisa ditemukan keluarga dan pulang ke rumah?
Sarijati mengatakan, kondisi AG semakin hari makin menurun akibat diabetes.
Pedagang lainnya, Tri Pujasto membawa AG berobat ke puskesmas.
“Tapi terkendala karena AG tidak punya KTP. Saya lalu mengontak YouTuber yang biasa mengurus ODGJ dan orang hilang. Divideokan dan viral sampai diketahui keluarga AG,” kata Tri Pujasto.
Ibu kandung AG baru mengetahui anaknya masih hidup setelah melihat video YouTube tersebut.
“Alhamdulillah. Saya juga sangat berterima kasih kepada pedagang di Pasar Kepek Bantul. Karena mereka mau merawat anak saya selama puluhan tahun,” kata Ibu AM. (*)