search

Daerah

Dinkes KaltimPojok ASIStuntingJaya MualiminManfaat ASI Ekslusif

Cegah Stunting, Dinkes Kaltim Galakkan Pojok ASI di Tempat Kerja

Penulis: Giovanni Gilbert Anras
2 jam yang lalu | 0 views
Cegah Stunting, Dinkes Kaltim Galakkan Pojok ASI di Tempat Kerja
Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin. (Presisi.co/Gio)

Samarinda, Presisi.co – Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) berencana menggalakkan program pojok ASI di setiap kantor untuk mendukung pemberian ASI eksklusif bagi bayi.

Program ini bertujuan memudahkan ibu menyusui memenuhi kebutuhan ASI bayi tanpa terganggu oleh aktivitas pekerjaan.

Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin menyampaikan, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi menjadi langkah krusial dalam upaya mencegah stunting.

Untuk itu, fasilitas pojok ASI akan dilengkapi dengan alat pendukung, seperti kulkas, pompa ASI, dan kantong penyimpanan, demi menunjang kenyamanan ibu bekerja.

“Kami ingin memastikan ibu-ibu bekerja tidak terkendala dalam memberikan ASI. Dengan fasilitas ini, mereka tidak perlu lagi khawatir soal biaya tambahan untuk membeli alat pendukung,” kata Jaya pada Selasa, 26 November 2024.

Jaya menekankan, ASI eksklusif tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi bayi, tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh mereka. Dengan begitu, risiko bayi terkena infeksi atau gangguan kesehatan lainnya dapat diminimalkan, termasuk potensi stunting.

“ASI bukan sekadar makanan, tetapi juga perlindungan bagi bayi. Dengan edukasi yang baik dan fasilitas memadai, kami yakin lebih banyak ibu yang dapat memberikan ASI eksklusif,” tambahnya.

Ia menjelaskan salah satu kendala utama pemberian ASI eksklusif adalah minimnya fasilitas pendukung di tempat kerja. Banyak ibu bekerja harus berhenti menyusui karena kesulitan memerah dan menyimpan ASI selama jam kerja.

Selain menyediakan fasilitas pojok ASI, Dinkes Kaltim juga berkomitmen mengedukasi masyarakat, khususnya ibu bekerja, tentang pentingnya ASI eksklusif bagi kesehatan dan tumbuh kembang bayi.

“Ini bukan hanya soal menyediakan tempat, tetapi juga membangun kesadaran bahwa ASI eksklusif adalah kunci untuk mencetak generasi yang lebih sehat dan cerdas,” jelasnya.

Jaya berharap, program pojok ASI ini dapat diterapkan secara luas di perkantoran dan menjadi bagian dari upaya kolektif untuk mencegah stunting di Kalimantan Timur.

“Dengan dukungan semua pihak, kita bisa menciptakan lingkungan yang ramah bagi ibu menyusui dan anak-anak,” tutupnya. (*)