search

Berita

elon muskUni EropaCapres Amerika Serikat

Ramalan Peristiwa Tahun 2023: Uni Eropa Bubar dan Elon Musk Jadi Presiden Amerika Serikat

Penulis: Presisi 1
Jumat, 30 Desember 2022 | 1.301 views
Ramalan Peristiwa Tahun 2023: Uni Eropa Bubar dan Elon Musk Jadi Presiden Amerika Serikat
Elon Musk yang diramalkan jadi Presiden Amerika Serikat. (bloomberg)

Presisi.co – Ramalan peristiwa tahun 2023 beredar luas di dunia maya. Salah satu ramalan peristiwa tahun 2023 itu adalah Elon Musk jadi Presiden Amerika Serikat. Rupanya, ramalan peristiwa tahun 2023 itu berasal dari mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.

Presiden Rusia periode 2008-2012 Dmitry Medvedev meramal kondisi dunia untuk tahun 2023.

Elon Musk jadi Presiden Amerika Serikat. Demikian salah satu ramalan peristiwa tahun 2023 dari mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev. Ramalan peristiwa tahun 2023 lainnya adalah investasi dunia akan mengarah ke Asia serta meninggalkan Eropa dan Amerika Serikat.

Tweet dari mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev itu dilihat 37 juta kali dan viral. Elon Musk begitu tertarik dengan ramalan ini.

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev meramal akan terbentuk semacam negara baru yang terdiri dari Jerman, Polandia, negara-negara Baltik, Czechia, Slovakia, serta Republik Kyiv.

"Eropa akan terpecah," begitu katanya seperti dikutip Suara.com, jaringan media Presisi.co, Jumat 30 Desember 2022.

Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev juga menggambarkan Ukraina akan bubar dan wilayahnya diduduki Hungaria dan Polandia.

Tak hanya itu, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev juga memprediksi akan terjadi perang antara Prancis dengan negara baru di bawah kepemimpinan Jerman.

"Uni Eropa akan bubar setelah Inggris bergabung kembali dan Euro tidak akan lagi sebagai mata uang tunggal,” paparnya.

Tak kalah menarik, dalam ramalan peristiwa tahun 2023 oleh mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, akan terjadi konflik di Amerika Serikat. Yakni perang saudara di California dan sebagai akibatnya Texas akan berdiri sebagai negara sendiri.

"Texas dan Meksiko akan membentuk negara baru," ungkapnya soal hasil penerawangan mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev. (*)

Editor: Rizki