Kepala Staff Presiden Sebut Perempuan yang Mencoba Menerobos Masuk Istana Negara Punya Motif Individu
Penulis: Redaksi Presisi
Selasa, 25 Oktober 2022 | 2.004 views
Presisi.co – Kepala Staff Presiden, Moeldoko, mengatakan peristiwa penodongan senjata api oleh seorang perempuan tidak beridentitas kepald Paspampres diduga karena motif individu. Mantan Panglima TNI itu mengatakan hal tersebut berdasarkan informasi awal dari aparat kepolisian.
"(Motifnya) Individu, sementara ini individu. Tetapi senjatanya memang senjata rakitan ya, itu ada selongsongnya tapi proyektilnya tidak ada, ini lagi didalami semuanya," ujar Moeldoko dalam keterangan persnya di Bina Graha, Jakarta, dikutip dari Kompas.
Selain itu, ia menjelaskan identitas perempuan tersebut belum terkonfirmasi. Ia mengatakan hal tersebut akan didalami oleh Polda Metro Jaya. Termasuk kondisi psikologis pelaku.
Diwawancarai terpisah, Komandan Paspamres, Marsda TNI Wahju Hidayat Sujatmiko, menjelaskan runtun perkara kejadian tersebut. Awalnya, perempuan bercadar itu terlihat melewati pembatas jalan raya Istana Merdeka pada pukul 07.10 WIB.
Ia terlihat hendak masuk ke komplek Ring 1 Istana Negara ketika seorang anggota Paspampres, Prada Angga Prayoga, mendatangi perempuan tersebut karena curiga.
"Pada saat perempuan tersebut mendekat ke arah pagar, Prada Angga Prayoga melihanya mengeluarkan sejenis senpi FN dan langsung menodongkan ke arah Prada Angga Prayoga," kata Marsda Wahyu dalam keterangan tertulisnya.
Melihat hal tersebut, anggota Paspampres lain, Pratu Gede Yuda, sontak menghampiri perempuan tersebut dan merebut senpi dari tangan perempuan itu. Kedua personel pun berhasil mengamankan sang perempuan dan menyerahkannya kepada personil kepolsian yang berada di Pos Gatur untuk diproses lebih lanjut.
“Saat ini perempuan tersebut sudah berada di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan. Untuk lebih lanjut silakan ditanyakan kepada Polda Metro Jaya,” kata Marsdya Wahyu.
Diwawancarai terpisah, Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadli Imran membenarkan bahwa pihaknya sudah mengamankan perempuan tersebut. Meskipun demikian, hingga saat ini identitasnya belum diketahui. Ia pun menjelaskan pihaknya menelusuri profil perempuan itu lebih lanjut dengan teknologi pengenal wajah dan sidik jari.
"Identitas sedang kita pastikan melalui face recognition, melalui sidik jari elektronik dan kita lakukan wawancara secara langsung sehingga kita dapatkan identitas yang bersangkutan secara tepat berdasarkan SOP," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta, dilansir dari Detik.com. (*)