Baru 45 Hari Menjabat Perdana Menteri Inggris Mundur, Tidak Tahan Gejolak Politik
Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 21 Oktober 2022 | 726 views
Presisi.co – Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, menyatakan mundur dari jabatan pada Kamis, 20 Oktober 2022 waktu setempat. Keputusan ini diambil Truss enam pekan setelah menggantikan Boris Johnson. Gara-gara tekanan politik dan gagal mendorong program ekonomi yang dirancangnya.
Di luar pintu kantor kediaman resmi di Jalan Downing Street, Truss mengaku tidak dapat memenuhi janji yang dibuat sewaktu mencalonkan diri sebagai pemimpin Partai Konservatif. Ia mengaku, telah kelihangan kepercayaan dari pendukungnya.
“Saya mengakui, mengingat situasinya, saya tidak dapat memenuhi mandat yang membuat saya dipilih oleh Partai Konservatif. Karena itu saya telah berbicara dengan Yang Mulia Raja untuk memberitahunya bahwa saya mengundurkan diri sebagai ketua Partai Konservatif,” katanya, dikutip dari Suara.com, jejaring Presisi.co
Dilantik pada 6 September 2022, Truss sempat terpaksa mencatat Menteri Keuangan sekaligus sekutu politik terdekatnya, Kwasi Karteng. Ia juga meninggalkan hampir semua program ekonominya, salah satunya kebijakan pemotongan pajak lebih rendah untuk mendorong investasi, setelah membuat nilai poundserling dan obligasi Inggris jatuh.
Pada Senin, 17 Oktober 2022 kemarin, Menteri Keuangan Inggris, Jeremy Hunt, membatalkan nyaris semua agenda ekonomi yang diusulkan Truss. Di bawah rancangan Hunt, skema pemotongan pajak senilai 45 milliar pound hilang. Termasuk skema subsidi energi untuk rumah tangga dan bisnis, yang menelan 100 milliar pound.
Dikutip dari Kompas, Dosen Politik Universtas Manchester, Louise Thompson, lantas mengatakan bahwa manuver Hunt adalah tanda bahwa Truss melakukan kesalahan besar. Meskipun demikian, hal itu memang harus dilakukan.
“Pembalikan arah (kebijakan) yang diumumkan (Hunt) tdak diragukan diperlukan. Tapi memberi kesan bahwa perdana Menteri oleh kanselirnya,” bebernya.
Situasi politik di Westminister, parlemen Inggris, kian rumit. Pada Rabu, 19 Oktober, Truss kehilangan menteri kedua dari empat menteri paling seniornya. Ia bahkan ditertawakan ketika berupaya membela catatan kerjanya di parlemen. Anggota partainya sendiri secara terbuka bertengkar mengenai kebijakannya.
Desas-desus pun tersebar di kalangan elit politik. Perempuan 47 tahun itu dinilai plin-plan dan menghancurkan kredibilitasnya sendiri. Sejumlah anggota Partai Konservatif dikabarkan sempat berkumpul dan meminta Truss mengundurkan diri dari jabatannya.
Usai mengumumkan pengunduran dirinya, Truss resmi menjadi perdana Menteri dengan masa jabatan terpendak dalam sejarah Inggris. Ia mengalahkan George Canning, yang hanya menjabat selama 119 hari ketika ia meninggal pada tahun 1827. (*)
Editor: Bella
Join Grup Telegram Presisi.co untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari. Klik link https://t.me/presisidotco untuk bergabung sekarang.