search

Advetorial

Christiannus BennyMODN KaltimCSR PKP2B KaltimPemprov Kaltim

Siapkan Audit, Pemprov Cari Tahu Jumlah Dana yang Disalurkan Perusahaan

Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 20 Mei 2022 | 329 views
Siapkan Audit, Pemprov Cari Tahu Jumlah Dana yang Disalurkan Perusahaan
Kapal pengangkut batu bara saat melintas di Sungai Mahakam, Samarinda. (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim Christiannus Benny dengan Majelis Organisasi Daerah Nasional (MODN) Kaltim, disampaikan jika bakal dibuat tim audit bersama. Itu menyusul tidak diketahuinya total jumlah CSR perusahaan ada berapa. Pun berapa dana yang disalurkan. Benny menjelaskan, dari 30 perusahaan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) di Kaltim, hanya 17 yang masih aktif.

Pihaknya akan membuat komitmen integritas dari 17 perusahaan yang aktif itu. Lalu, menyusul perusahaan yang mengantongi izin usaha pertambangan (IUP).

"Kemudian kita akan membuat tim audit bersama dengan MODN di Forum CSR Provinsi Kaltim. Karena kita tahu sendiri, forum CSR ini banyak, kehutanan ada, perkebunan ada, Dissos (Dinas Sosial) juga ada. Nah, ini yang mana. Kita duduk satu meja untuk jadi satu forum. Dan mungkin, dari teman-teman MODN yang menjadi salah satu anggotanya bahkan salah satu pimpinan tertinggi atau direkturnya," jelas Benny.

Untuk diketahui dari ramainya dana pertanggungjawaban sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR), DPRD Kaltim baru mengetahui bahwa forum CSR di Kaltim tidak hanya satu. Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Akhmed Reza Fahlevi mengatakan, ketika audiensi dengan Bayan Resources, pihaknya memanggil Forum CSR Kemensos. Namun, Bayan Resources bukan anggota forum ini.

"Di rapat tadi, kita baru tahu. Ada beberapa Forum CSR. Nanti kita panggil mereka. Kalau soal Bayan, memang laporan mereka soal (pembangunan) BTS, jalan, dan sebagainya sudah berjalan," jelas Reza.

Sementara itu, Ketua Forum CSR Kemensos Wahyudin mengatakan, sebenarnya CSR yang dilakukan perusahaan di bawah naungan forumnya sudah berjalan. Biasanya mereka dilibatkan dalam penyusunan rencana kegiatan dan anggaran biaya (RKAB) CSR perusahaan.

"Seperti di (perusda) MMP (Migas Mandiri Pratama). Ada juga yang kontraktor listrik, peremajaannya di bidang instalasi listrik," kata Wahyudin. Dia menjelaskan, ada berbagai aspek CSR yang harus dipenuhi. Namun sayangnya, banyak perusahaan tak bergabung dengan forum CSR. Padahal, jika bergabung akan jadi upaya baik agar program CSR bisa berjalan dengan tepat dan efektif. (Zk/adv/diskominfokaltim)

Editor: Yusuf