Viral Video Sapi Diangkat dengan Crane, Begini Reaksi DPKH Kaltim
Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 17 Juni 2022 | 455 views
Samarinda, Presisi.co - Sebuah video yang tengah memperlihatkan cara memindahkan sejumlah sapi ternak dari kapal ke truk pengangkut mendadak menjadi sorotan.
Pasalnya dalam video yang diduga terjadi disalah satu pelabuhan yang ada di Samarinda tersebut terlihat sejumlah sapi dipindahkan dengan cara leher hewan-hewan itu diikat tali lalu digantung dan dipindahkan dari kapal ke truk menggunakan crane.
Munawar, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim, saat dikonfirmasi terkait video tersebut membenarkan kejadian tersebut di Kota Tepian.
Munawwar bahkan mengakui telah menerima kiriman video tersebut dan saat ini pihaknya telah melakukan upaya konfirmasi terkait kejadian tersebut.
"Hasil konfirmasi ke pelabuhan dan karantina, kejadian (sapi digantung) berlokasi di Samarinda. Tapi kejadian pastinya kapan belum bisa dipastikan," kata Munawar, Jumat (17/6/2022).
Munawar juga menegaskan pemindahan sapi dengan cara digantung tidak dibenarkan dan masuk dalam kekerasan terhadap hewan.
"Kalau secara kesejahteraan hewan tidak boleh seperti itu dilakukan. Itu kekerasan kepada hewan," sebutnya.
Pelaku pemindahan sapi dengan cara digantung tersebut pun kini terancam mendapatkan sanksi.
Munawar menyebut sesuai peraturan, sanksi yang diberikan beragam, mulai dari denda hingga kurungan (pidana).
"Sanksinya pasti ada orang melakukan tidak berdasar kesejahteraan hewan. Ada sanksi kurungan tapi ringan termasuk denda," tegasnya.
Selanjutnya Dinas PKH Kaltim akan berkoordinasi dengan pihak karantina, guna mencari tahu siapa yang mendatangkan sapi dan bertanggung jawab atas pemindahan hewan ternak itu.
"Itu kan lewat kapal ya, biasanya kelompok yang mengangkut. Kami mau meilihat dulu siapa saja. Kondisinya siapa yang mengangkut," jelas Munawwar.
Sapi-sapi tersebut diketahui masuk ke Samarinda untuk dijual sebagai hewan kurban menjelang Idul Adha.
"Sejumlah sapi itu buat kurban karena terlalu banyak itu mau cepat untuk menurunkan," tutup Munawwar. (Rdy/adv/diskominfokaltim)