search

Advetorial

Pemprov KaltimPMK Hewan TernakDPKH Kaltim

Antisipasi Penyebaran PMK, DPKH Kaltim Periksa Ribuan Hewan Ternak

Penulis: Redaksi Presisi
Jumat, 10 Juni 2022 | 934 views
Antisipasi Penyebaran PMK, DPKH Kaltim Periksa Ribuan Hewan Ternak
Rapat Koordinasi Penyakit Mulut dan Kuku yang dipimpin Plt Sekretaris Provinsi Kaltim, Riza Indra Riadi (tengah) didampingi Kepala DPKH Kaltim, Munawwar (kiri). (Istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim telah melakukan surveilans di 10 kabupaten/kota, mengingat ditemukannya seekor sapi di Berau yang suspek penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala DPKH Kaltim, Munawwar menerangkan, dari 150 lokasi, ada 4.720 ekor hewan ternak yang diperiksa. Mulai dari sapi, kambing dan domba.

"Kami telah membahas ini dalam rapat koordinasi bersama sekretariat kabupaten/kota, Polda Kaltim dan stakeholder terkait. Ini merupakan dukungan kami sebagai yang membidangi peternakan, untuk memperkuat secara keseluruhan," kata Munawwar saat dihubungi media ini lewat saluran telepon usai rapat koordinasi.

Munawwar juga mengatakan, banyaknya temuan kasus PMK di Indonesia, bakal berimbas pada terhambatnya distribusi hewan ternak ke Kaltim.

Disebutkannya, saat ini daerah wabah tersebar di 18 provinsi. Kaltim sendiri biasa mengimpor hewan ternak dari Jatim, Bali, NTB, NTT, dan Sulawesi.

"Pasti berimbas. Dengan adanya surat edaran dari karantina yang melarang lockdown pengadaan lalu lintas bidang ternak, pasti menjadi bias," sebut Munawwar.

Terlebih, menjelang Raya Idul Adha, lanjut Munawwar, Kaltim mengalami kekurangan hewan ternak. Dari data yang disampaikan Munawwar Saat ini kebutuhan sapi di Benua Etam mencapai 14.659 ekor. Sementara stok sapi baru tersedia 8.668 ekor, kekurangannya sekitar 5.991 ekor.

Kemudian, hewan ternak jenis kerbau dibutuhkan sebanyak 12 ekor. Ketersediaanya 6 ekor, dengan kekurangan 6 ekor. "Kalau kambing kebutuhannya 6.151 ekor, ketersedian 3.616 ekor, sementara kekurangan 2.535 ekor," terangnya merinci kebutuhan hewan ternak menjelang Hari Raya Kurban nanti.

Keterbatasan dana yang ada di provinsi sampai kabupaten/kota disebut Munawwar menjadi kendala dalam menanggulangi PMK. Ia berharap, ada kebijakan yang dapat memberikan bantuan anggaran supaya pengecekan terhadap hewan ternak bisa dilakukan lebih cepat dan akurat.

"Kami butuh pendanaan yang lebih. Daerah yang didatangi juga cukup jauh. Begitu juga untuk pembelian obat-obatannya," ujar Munawwar mengakhiri wawancara. (Lani/ADV/Diskominfokaltim)

Editor: Yusuf