Sidak di RSUD Kudungga, Bupati Kutim Beri Tugas Khusus untuk dr Yuwana
Penulis: Pre01
Selasa, 16 November 2021 | 719 views
Samarinda, Presisi.co - Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman memberi tugas khusus untuk Direktur RSUD Kudungga Sangatta, dr Yuwana. Orang nomor satu di Kutim itu, meminta dr Yuwana dan jajarannya untuk segera medesain rencana pengembangan rumah sakit agar pelayanan kesehatan bisa berlangsung optimal.
Bupati Ardiansyah dalam inspeksi mendadaknya pada Selasa,16 November 2021 turut didampingi Direktur RSUD Kudungga dr Yuwana dan jajarannya. Di kesempatan tersebut, ia mengunjungi ruangan demi ruangan. Mulai dari ruangan poli, beda, viv, hemodialisa, ICU dan UGD. Hampir semua ruangan pelayanan dalam kesempatan itu dikunjungi orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim ini.
Ardiansyah melakukan komunikasi dengan para dokter serta menerima masukan-masukan dari dokter-dokter specialis, user, hingga para perawat terkait kendala-kendala atau kebutuhan di RSUD.
“RSUD ini sebenarnya luar bisa sekali. Karena sudah punya alat-alat yang canggih. Seperti CT Scan, hemodialisa, alat anastesi, urulogi dan lainnya. Disamping itu, ada SDM atau punya dokter-dokter specialis hingga sub specialis. Nah ini luar biasa,” ucap Ardiansyah.
Dalam kesempatan itu, Kepada Direktur RSUD Kudungga dr Yuwana, Ardiansyah memintanya segera membuat program perencanaan pengembangan RSUD. Seperti perluasan gedung yang menurutnya sudah sangat mendesak. Melihat kondisi gedung yang telah di bangun 12 tahun itu, Ardiansyah menyebutkan perlu dilakukan pengembangannya, baik ruangan poli maupun ruangan lainnya.
“Cat-cat gedung yang sudah luntur, segera dicat kembali. Kebersihan lingkungan termasuk kursi-kursi tunggu pasien diperhatikan lagi. Agar lebih bagus, pasien dan keluarga pun akan lebih nyaman. Untuk hal-hal teknis lain, pihak RSUD lebih mengetahui untuk itu,” pintahnya.
Kebutuhan mendesak lainnya, seperti alat cuci darah (hemodialisa) agar bisa segera dioperasikan paling tidak awal 2022. Sehingga, masyarakat yang membutuhkan pelayanan cuci darah, tidak perlu jauh-jauh ke Bontang atau Samarinda.
“Termasuk pelayanan medical cek up, bagaiman bisa dilakukan juga di RSUD Kudungga. Untuk kelengkapannya, segera diurus juga perizinannya pernefri hemodialisa itu. Sebab alat dan SDM sudah tersedia, sayang sekali tidak digunakan hanya karena terkendala di perizinannya,” imbuhnya.
Disamping perlu melakukan perluasan gedung, ia juga memberikan saran agar memberdayakan SDM RSUD Kudunga dalam pengelolaan instalasi penunjang Rumah Sakit (IPRS) dengan melakukan kerjasama dengan BLKI Mandiri untuk pelatihan-pelatihan penunjang RSUD.