Saat Rumah Pribadi Wali Kota Samarinda Dialiri Air Keruh PDAM, Andi Harun: Harus Ada Solusi
Penulis: Jeri Rahmadani
Senin, 18 Oktober 2021 | 1.950 views
Samarinda, Presisi.co - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, kembali menyoroti kinerja Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana Samarinda, terkait pelayanan air bersih di Kota Tepian.
Pasalnya, keluhan air keruh kembali terjadi di beberapa titik wilayah saluran Perumdam Tirta Kencana. Tak hanya warga, wali kota Samarinda Andi Harun bahkan turut mengalami hal yang sama.
Kepada awak media, Andi Harun yang hingga kini masih tinggal di kediaman pribadinya di jalan Wahid Hasyim II, Samarinda Utar mengaku telah menyampaikan temuannya itu dengan mengirimkannya langsung di grup WhatsApp Perumdam Tirta Kencana Samarinda pada Minggu 17 Oktober 2021 malam.
Meski demikian, orang nomor satu di Samarinda itu mengaku belum mengetahui apakah temuannya itu sudah ditindaklanjuti oleh Perumdam Tirta Kencana Samarinda atau belum.
"Saya belum tahu. Saya hanya masuk ke grupnya PDAM. Saya bilang beberapa tempat sekarang keruh," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin 18 Oktober 2021.
Andi Harun melanjutkan, meski persoalan air keruh merupakan masalah lawas di Kota Tepian atas pelayanan PDAM, dan salah satu sumbernya lantaran terjadinya air bangai. Namun menurutnya saat ini juga diperlukan adanya solusi permanen.
"Walaupun saya menyadari sumber air kita itu air bangai. Tapi pendekatan teknologi, dan penyiapan solusi permanen, itu wajib dipenuhi oleh Perumdam Tirta Kencana," katanya.
Andi Harun menegaskan, kondisi air bangai di Kota Tepian tak bisa terus-menerus dijadikan alasan PDAM tak bisa memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
"Kalau air bangai itu semua orang tahu. Yang diperlukan sekarang adalah konsistensi, melakukan pemeliharaan, dan menemukan solusi, termasuk penerapan teknologi. Agar masalah air keruh tidak terus menerus berulang," tegas Andi Harun.
"Kalau terus berulang, itu menimbulkan high cost. Biaya operasional tidak hemat. Selain itu, masalahnya akan bertumpuk terus tiap tahunnya," lanjutnya.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Andi Harun mengaku akan melakukan tinjauan ke bak penyaringan air di lingkungan Perumdam Tirta Kencana Samarinda.
"Saya akan tinjau. Maksud saya jangan menunggu orang mengeluh. Itu harus ada schedule (jadwal) tertib. Kalau ini baknya berada di lingkungan Perumdam. Mestinya mereka mengatur jadwal teratur sehingga keluhan itu makin hari makin kecil," imbuhnya.
Terpisah, Humas Perumdam Tirta Kencana, Muhammad Lukman, menerangkan, temuan wali kota sudah ditindaklanjuti pihaknya.
"Sudah kami lakukan pencucian pipa atau wash out. Dan sudah jernih kembali," ungkapnya saat dikonfirmasi.
Lukman menyebut, persoalan air keruh biasanya terjadi di wilayah yang aliran airnya tidak kontinu alias bergilir. Seperti di kawasan Sempaja, Wahid Hasyim I & II, DI Pandjaitan, Damanhuri, Sambutan Asri dan seterusnya.
"Saat jadwal pipa kosong dan saat jadwal mengalir, endapan didalam lumpur ikut terbawa arus. Biasanya kalau air dalam pipa penuh dan aliran normal, itu akan jernih sendiri," urai Lukman.
Sementara itu, mengenai keluhan masyarakat terkait pelayanan air bersih oleh Perumdam Tirta Kencana Samarinda, dikatakan Lukman pihaknya akan melakukan pengurasan Instalasi Pengolahan Air (IPA) per empat bulan sekali. Hal tersebut untuk menjaga kualitas produksi.
"Semoga ada penambahan IPA baru, agar pasokan air tercukupi dan aliran bisa kontinu," pungkasnya. (*)