search

Daerah

banjir samarindaandi harunPemkot SamarindaSimpang Lembuswana

Lajur Lambat di Simpang Lembuswana Segera Dibongkar, Begini Rencana Andi Harun

Penulis: Yusuf
Senin, 13 September 2021 | 1.475 views
Lajur Lambat di Simpang Lembuswana Segera Dibongkar, Begini Rencana Andi Harun
Wali Kota Samarinda, Andi Harun. (istimewa)

Samarinda, Presisi.co - Wali Kota Samarinda, Andi Harun menjelaskan rencana pembongkaran lajur lambat di kawasan Simpang Lembuswana. Rencana tersebut, disebutnya terkait dengan upaya penanggulangan banjir yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda. 

"Salurannya nanti akan terkoneksi langsung dengan Sungai Karang Mumus di Jalan Ruhui Rahayu," kata Andi Harun, Senin 13 September 2021.

Sebagaimana diketahui, tiap Ibu Kota Kaltim ini diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi. Kawasan yang berada di pusat Kota Tepian ini memang tak luput dari genangan banjir. Walau demikian, Andi Harun mengklaim, jika genangan air di kawasan tersebut, bertahan paling lama, sekira 20 hingga 40 menit. 

Untuk merealisasikan rencana tersebut, Pemkot Samarinda disebut Andi Harun membutuhkan anggaran Rp 8 Miliar. 

"4 miliar pertama melalui APBD Murni 2021. Nanti akan dilanjutkan lagi dengan anggaran Rp 4 miliar di perubahan APBD 2021," sebutnya. 

Orang nomor satu di Samarinda itu memang terkenal gesit dalam upaya mengurangi titik-titik banjir Samarinda. Selain membangun saluran air bawah tanah. Pemkot Samarinda di masa kepemimpinan Andi Harun juga gencar mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam kegiatan Pro Bebaya. Salah satunya, kerja bakti warga yang dilakukan setiap minggunya. 

Banjir yang begitu akrab dengan kehidupan warga Kota Tepian memang butuh penanggulangan yang serius dari pemerintah. Mulai dari pengerukan drainase mampet di puluhan titik banjir, penertiban bangunan yang berdiri di atas daerah aliran sungai atau DAS. Hingga rencana pembangunan polder dan pintu air. 

"Banjir yang terjadi (penanggulangannya) memang tidak sama seperti parkir liar. Merusak alam itu sangat cepat. Tapi, rekonstruksi alam pasca itu butuh waktu yang lama," sebut Andi Harun beberapa waktu lalu. (*)

Editor: Yusuf