Pemkot Samarinda Ingin Bentuk Tim Unit Reaksi Cepat, Tangani Kondisi Darurat dalam 7 Menit
Penulis: Jeri Rahmadani
Kamis, 03 Juni 2021 | 1.104 views
Samarinda, Presisi.co – Pemkot Samarinda menggelar rapat pembentukan Unit Rekasi Cepat (URC) pada Kamis 3 Juni 2021 di Balai Kota.
Rencananya dibentuk satu wadah terpusat sebagai markas komando yang berisi petugas dari berbagai lintas OPD Pemkot Samarinda dan relawan. Untuk menangani kejadian darurat dan kebencanaan.
Kepala Diskominfo Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah mengatakan, wacana ini merupakan tindak lanjut instruksi Wali Kota Samarinda, Andi Harun dalam upaya meningkatkan percepatan penanganan bencana dan kejadian darurat. "Unit Reaksi Cepat ini embrionya adalah 112 di bawah tanggung jawab Diskominfo Samarinda. Meskipun nanti koordinatornya langsung dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda," ungkapnya.
Pejabat yang karib disapa Dayat itu menuturkan, URC bentukan Pemkot Samarinda ini berisikan unsur organisasi perangkat daerah (OPD) mengenai penanggulangan bencana. Di antaranya 112, BPBD, Dishub, Dinas Sosial, Satpol PP, Damkar, dan relawan Samarinda. "Semua informasi kejadian akan diterima seluruh OPD teknis di markas URC," ujarnya.
Ia menambahkan, Diskominfo akan menjalankan fungsi penyebarluasan informasi dari warga Samarinda yang melaporkan kejadian kepada URC. Fasilitas telepon darurat 112 ditegaskannya dapat diakses masyarakat tanpa harus membayar tarif telepon serta aktif 24 jam. "Telepon 112 biar tak ada pulsa bisa dihubungi. Itu akan langsung direspons petugas di Diskominfo. Sesuai SOP dalam waktu paling lama 7 menit tim URC yang mendapat informasi akan tiba di lokasi," urainya.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Ifran menjelaskan, direncanakan markas URC berdiri berdampingan dengan Museum Samarinda di Jalan Bhayangkara. URC akan menangani berbagai kondisi darurat dan bencana. Termasuk, di dalamnya orang gila dan orang terlantar. "Kami dalam rangka konsolidasi dengan seluruh relawan di Samarinda. Sehingga setiap kejadian emergency dan bencana dapat cepat ditangani dengan baik," sebutnya usai rapat.
Ifran menjelaskan, setelah rapat tadi, tim URC akan memantau lapangan. Ia ingin dalam sebulan pembentukan bisa selesai. Kemudian, akan rapat mengatur jadwal petugas di lapangan. "Paling tidak kami jalan dulu. Sambil jalan regulasi mengikuti. Apakah nanti melalui peraturan wali kota atau lainnya," tambahnya.
Untuk anggaran operasional, Ifran mengusulkan kepada Bappeda Samarinda melalui anggaran BPBD Samarinda lewat kegiatan program respons cepat penanggulangan bencana. "Mungkin ada reward semacam uang harian. Terpenting adalah prasarananya. Seperti unit serbaguna, unit pemadam, dan lainnya. Karena secara peralatan kami belum memenuhi keseluruhan. Kami tidak ingin juga mengganggu unit-unit yang ada di OPD masing-masing," pungkasnya. (*)