Kampung Anggur, Wisata Kebun Buah yang Sedang Naik Daun di Yogyakarta
Penulis: Redaksi Presisi
Rabu, 16 Desember 2020 | 1.282 views
Presisi.co - Wisata kebun buah adalah salah satu objek wisata yang belakangan sedang diminati masyarakat untuk melepas penat. Segarnya pemandangan dan kesempatan memanen buah-buahan yang baru masak menjadi salah dua faktor yang membuat tempat ini tak pernah sepi pengunjung.
Dari sekian wisata kebun buah yang tersebar di Indonesia, ada Kampung Anggur di Bantul, Yogyakarta, yang akan menawarkan pengalaman berbeda. Pasalnya berbeda dari jeruk, pisang, atau buah-buah tropis lain, anggur bukan jenis buah yang umum ditanam di Indonesia. Sehingga kehadiran Kampung Anggur menjadi daya tarik tersendiri yang mengundang rasa penasaran.
Memakai bibit anggur dari Ukraina
Kampung Anggur yang berlokasi lima kilometer dari Jogja Anggur merupakan pemukiman warga dengan halaman rumah yang ditanami anggur. Jenisnya pun bukan yang murahan, karena mereka menanam bibit anggur ninel yang berasal dari Ukraina, Eropa.
Jumlah pohon anggur di Kampung Anggur memang belum mencapai ratusan, tetapi memberikan kesan yang lebih privat. Apalagi setiap rumah yang mengembangkan kebun anggur menyediakan kafe sederhana yang menghidangkan macam-macam minuman tradisional.
Selain itu, pengunjung yang mampir ke Kampung Anggur bebas datang ke rumah warga mana pun yang menyediakan bibit maupun buah anggur tanpa mengeluarkan biaya. Kunjungan pun tak dibatasi pada satu rumah saja, sehingga pengunjung dapat bebas menelusuri rumah-rumah lainnya.
Belum terlalu populer di Indonesia
Anggur sebenarnya berpotensi dijadikan bintang utama untuk wisata kebun buah, karena potensi panen buah ini bisa sampai tiga kali setahun di Indonesia apabila pengaturannya tepat. Sementara di negara-negara subtropis, masa panennya hanya bisa satu kali setahun. Dalam hal ini, peran sinar matahari yang besar turut mempengaruhi peluang panen anggur.
Sayangnya, produksi anggur masih tergolong rendah. Berdasarkan Badan Pusat Statistik pada 2018, produksinya hanya mencapai 10.867 ton atau berada di posisi ke-22 di tingkat nasional. Angka ini terpaut sangat jauh dari pisang pada posisi teratas dengan 7,2 juta ton dan mangga yang menyusul di posisi kedua dengan 2,6 juta ton.