Penulis: Nur Rizna Feramerina
Samarinda, Presisi.co - Badan Pengawas Pemilhan Umum (Bawaslu) menanggapi hasil laporan tim kuasa hukum Andi Harun-Rusmadi terkait penghentian pelatihan saksi, Senin (7/12/2020).
Ketua Bawaslu, Abdul Muin menerangkan akan mendalami dugaan intimidasi itu dan memastikan apakah laporan ini merupakan kewenangan dari Bawaslu atau tidak. Mengingat, menurut informasi yang diterima, ada tindakan kontak fisik yang diterima oleh tim pelatihan saksi Andi Harun-Rusmadi dari sekelompok pria yang diduga menjadi oknum pelaku intimidasi.
“Untuk memastikan apakah Bawaslu punya kewenangan, maka kita akan lakukan rapat dulu,” jelas Muin.
Dijelaskannya, Bawaslu memiliki kewenangan untuk menangani kasus ini jika terkait dengan tugas dan kewenangan penyelenggara yang dihalang-halangi, dan orang tersebut bisa dikenakan pidana.
“Itu yang akan kita kaji, apakah saksi merupakan bagian dari penyelenggara atau bukan,” ujarnya
Lebih lanjut, Muin menerangkan hingga hari ini tidak ada laporan dari masyarakat terkait video yang beredar.
“Bawaslu telah melakukan penelusuran di Gg.9 Jalan Muso Salim pada hari Sabtu (5/12/2020) lalu dengan meminta keterangan dari masyarakat terkait video yang beredar,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, tim kuasa hukum telah memberikan bukti berupa video yang telah beredar dan juga screenshot oknum yang menghentikan kegiatan pelatihan saksi tersebut.
Andi Asran Siri, kuasa hukum pasangan calon Andi Harun-Rusmiadi merasa tindakan ini merugikan kliennnya karena pelatihan ini disiapkan untuk tanggal 9 Desember mendatang.
“Kami menganggap ini pelanggar Pilkada, sehingga merugikan kami, karena ini pelatihan untuk hari H,” ujarnya.
Editor: Oktavianus
