Pemkot Samarinda Salurkan 78.908 Bantuan Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19 di 59 Kelurahan
Penulis: Yusuf
Jumat, 19 Juni 2020 | 972 views
Samarinda, Presisi.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kembali salurkan bantuan sembako bagi warga yang terdampak Covid-19. Kali ini, distribusi bantuan yang disiapkan Pemkot Samarinda ditahap kedua adalah sebanyak 78.908 paket sembako.
Sekretaris BPBD Kota Samarinda Hendra saat dikonfirmasi melalui pesan instan menyebut, bantuan tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang tersebar di 59 kelurahan.
“Untuk mahasiswa yang terdampak Covid-19 juga kita siapkan 3.129 paket bantuan,” tulis Hendra, Jumat (19/6/2020) sore.
Jumlah paket bantuan tahap kedua yang disiapkan Pemkot Samarinda ini dipastikannya meningkat lebih dari dua kali lipat, dari total bantuan di tahap pertama yang mencapai lebih dari 34 ribu paket bantuan pada bulan Mei lalu.
Untuk masyarakat umum ada 75.779 paket bantuan, sementara mahasiswa 3.129 paket,” tegasnya lagi.
Tak hanya warga terdampak saja yang menerima bantuan akibat Covid-19 ini. Lebih kurang 2.500 pengemudi ojek baik online maupun pangkalan pun ikut merasakan dampak bernilai ekonomis bagi pendapatan harian mereka.
“Ada lebih dari 2.500 pengemudi yang kami libatkan. Target 12 hari selesai,” ungkap Hendra.
Adapun isi paket bantuan tahap kedua ini, terdiri dari 1 bungkus gula pasir 1 Kg, beras 5 Kg, minyak goreng 2 liter, 1 kotak teh celup dan mie instan sebanyak 10 bungkus.
Disamping itu, Walikota Samarinda Syaharie Jaang saat menyerahkan secara simbolis bantuan sembako di Perumahan Graha Indah, Jalan Pangeran Suryanta menyebut, bantuan tahap kedua ini ditujukan bagi warganya yang terdampak dari segi ekonomi selama pandemi ini.
“Kita harap bantuan kedua ini tak ada lagi warga yang tertinggal,” kata Jaang, Jumat (19/6/2020) pagi.
Jaang menyebut, selain bantuan sembako yang berasal dari sisa anggaran APBD Kota Samarinda. Walikota Samarinda dua periode ini juga telah menginisiasi jajarannya di lingkungan Pemkot Samarinda untuk berdonasi meringankan beban warga terdampak Covid-19.
“Paket untuk kaum Masjid dan penjaga gereja diambil dari dana infaq pegawai Pemkot Samarinda,”lugasnya.
Bahkan, kata Jaang berdasarkan data yang ia terima, tak sedikit mahasiswa maupun santri asal luar daerah yang terpaksa bertahan di Samarinda lantaran tak bisa kembali ke kampung halamannya akibat terhalang kebijakan selama Covid-19 ini.
Kasihan mereka ini, menurut data yang saya terima ada mahasiswa yang berasal dari Jawa, Sumatera hingga Papua. Sehingga paket bantuan juga kita salurkan ke mereka,” ungkapnya.
Sejak Kota Tepian bergelut dengan kasus pandemi, lanjut dijelaskan Jaang bahwa tak hanya bantuan sembako saja yang ia salurkan. Kebijakan untuk menggratiskan iuran PDAM bagi rumah ibadah dan rumah golongan D1 di pemakaian 10 kubik pertama juga ia terbitkan untuk meringankan beban warganya.