Belajar dari Kasus Nunki, Ibu Rumah Tangga yang Diduga Positif Corona dari Barang Belanjaan
Penulis: Yusuf
Rabu, 15 April 2020 | 1.806 views
Nasional, Presisi.co – Seorang ibu rumah tangga bernama Nunki Herwanti warga Semarang, Jawa Tengah diduga terpapar Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dari barang belanjaan dan uang kembalian.
“Kesalahan saya adalah tidak langsung mencuci tangan. Harapan saya tidak dilakukan masyarakat lain,” kata Nunki dikutip dari iNews.
Nunki yang diketahui tengah hamil 5 bulan itu, mulanya mengalami gejala Covid-19 pada 16 Maret lalu. Saat itu, Dia merasa seperti masuk angin diikuti dengan batuk dan pilek.
“Hingga hari keempat baru sesak nafas tapi tidak sepanjang hari, setelah diminumin air hangat hilang sesaknya,” katanya.
Setelah itu, pada malam keesokan harinya barulah Dia merasakan demam dengan panas tubuh mencapai 38 derajat. Setelah ia mencurigai sakit yang dirasakannya, barulah Nunki memutuskan untuk ke IGD di salah satu rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.
“Total sudah 29 hari saya diisolasi mandiri, karena memang hasil swab terakhir belum keluar. Jadi belum bisa dinyatakan sembuh,” terang perempuan yang memiliki latar belakang pendidikan S1 Keperawatan itu.
Selama menjalani masa karantina di rumah. Nunki mengaku hanya berdiam diri di kamar tanpa aktifitas lain untuk menghindari resiko penularan kepada anggota keluarga lainnya.
“Jadi, hingga saat ini saya terus berupaya menjaga mereka (keluarga) untuk tetap negatif (Covid-19) dengan cara menjaga jarak. Tidak memeluk mereka, tidak mencium mereka,” ucap ibu rumah tangga yang rutin antar jemput anaknya ke sekolah.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau aktifitas yang rutin ia lakukan sebelum terpapar corona, Dia dan keluarganya diakui Nunki tidak keluar sementara waktu dari rumah.
“Alhamdulillah, warga disini sangat mensupport. Setiap harinya sejak dinyatakan positif, hingga hari ini (14/4/2020) total 14 hari. Gak henti-hentinya mereka mengirimkan makanan kepada kami,” sebut Nunki lagi.
Kiriman bahan makanan itu sendiri diakui Nunki adalah inisatif warga sekitar, untuk meringankan beban keluarganya yang sementara waktu ini ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP).
“Itu (bantuan) benar-benar dari mereka sendiri,” ucapnya.
Ia mengimbau, pasien corona agar tetep semangat dalam menjalani masa perawatan baik isolasi mandiri di rumah maupun di rumah sakit.
“Tetap berpositif ‘thinking’. Dengan kita percaya bahwa ini adalah takdir, maka harus dijalani dengan ikhlas. Itulah yang saya yakini menjadi kunci kesembuhan sakit saya,” imbau Nunki.