Jurus Wahib Herlambang, Pasien Pertama di Kaltim Melawan Corona
Penulis: Yusuf
Rabu, 01 April 2020 | 2.457 views
Balikpapan, Presisi.co – Kabar gembira datang dari Muhammad Wahib Herlambang, pasien BPN 01 yang terkonfirmasi positif terpapar virus corona atau Covid-19 dari klaster Bogor, Jawa Barat (Jabar) yang kini dirawat di RSUD Kanujoso Balikpapan.
Melalui video berdurasi 58 detik yang Presisi.co terima dari grup aplikasi instan, Wahib sapaan karibnya, terlihat begitu bugar dan semangat ditengah masa isolasinya saat ini.
“Kondisi sehat dan semakin sehat,” ungkap Wahib dengan penuh semangat.
Di salah satu video lain berdurasi 1 menit 9 detik, tampak Wahib membagikan momen saat dirinya sedang berolahraga selama dirinya harus menjauh sementara waktu dari keramaian hidupnya sebelum dinyatakan positif Covid-19 ini.
Berbaju merah yang bertuliskan Tapak Suci, Wahib tampak begitu lihai dalam memperlihatkan satu per satu jurus pencak silat di dalam ruang isolasi yang ditempatinya berhari-hari.
Satu per satu pukulan di susul dengan tendangan terekam dalam video itu, Pasien BPN 01 ini seolah menunjukkan bahwa dirinya sedang baik-baik saja dan semangat menghadapi lawan tak terlihatnya, yakni corona.
“Kalau tidak begitu bisa kegemukan saya, kerjaannya makan tidur terus,” katanya diiringi tawa, kutip Presisi.co melalui Liputan 6.
Pengusaha kuliner asal Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) ini tak pernah menyangka bahwa dirinya akan terpapar Covid-19, sekaligus menjadi pasien pertama di Kalimantan Timur (Kaltim).
Sebelum ditetapkan sebagai pasien yang terpapar virus corona, pria berkacamata ini diketahui baru saja pulang bersama dua rekannya asal Balikpapan dan Samarinda dari sebuah acara seminar ekonomi syariah yang diadakan di Bogor.
“Saya langsung hubungi call centre dan diminta untuk isolasi secara mandiri,”ungkap Wahib saat itu.
Selama proses isolasi mandiri itu, Wahib mengaku rutin menjalin komunikasi dengan tim dari Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. Beberapa petugas medis turut dikatakannya rutin berkunjung untuk memeriksa kesehatannya, termasuk Istri dan anaknya.
Ia mengaku sempat mendatangi RSUD Kanujoso Djatiwibowo dipertengahan Maret lalu, saat itu Wahib diminta untuk kembali ke rumah dan melanjutkan isolasi mandiri yang sudah dijalaninya.
Selang beberapa hari, tepatnya 18 Maret 2020 barulah Wahib mendapat panggilan telepon yang memintanya untuk datang ke RSUD Kanujoso
“Tanpa penjelasan apapun, saya paham maksud panggilan itu. Apalagi, saya diminta untuk membawa pakaian,” ungkapnya seraya tertawa.
Setelah mendapat panggilan tersebut, sejurus kemudian Wahib mengaku langsung memacu mobil pribadinya menuju ruang isolasinya kini.
“Menyetir sendiri. Pokoknya semua sendirian,” kata Wahib, sesuai protokol penanganan Covid-19 yang banyak dilihatnya dari tayangan televisi maupun internet.
Selama menjalani masa isolasi, Wahib mengaku kebutuhan perutnya amat terjamin, para tenaga medis yang rutin memeriksa kesehatannya dan mengambil specimen dari tubuhnya untuk uji laboratorium disebutnya sangan profesional, baik hingga layak mendapat apresiasi.
Dibalik itu semua, ada satu hal yang tak dapat disembunyikan Wahib, terlebih saat mengingat istri dan anak-anaknya yang terpisah jauh dari dirinya. Melawan sepi ditengah pandemi.
“Kadang video call ramai-ramai sama anak dan istri. Anak saya ada yang di Pulau Jawa, ada juga yang kuliah di Mesir. Kita ngobrol bareng-bareng,” akunya, apalagi saat ini keluarganya di rumah juga diisolasi secara mandiri, dibawah pengawasan tim Gugus Tugas Percepatan Penangan Covid-19 Kota Balikpapan.
Terhitung, sudah 13 hari Wahib menjalani masa karantinanya. Obrolan melalui aplikasi pesan instan adalah salah satu caranya mengatasi rasa bosan. Tak jarang, Wahib turut berkomunikasi dengan rekannya melalui beberapa video aktivitasnya selama di isolasi akibat Covid-19 ini.
Sebagai seorang pasien, Wahib tentu berharap agar kabar baik tentang kemenangan dirinya melawan pandemi ini segera menghampiri.
Ditengah upayanya untuk pulih, Wahib berpesan agar masyarakat tetap mengikuti imbaun pemerintah untuk di rumah aja
“Gak perlu keluar rumah, kalau gak penting-penting banget. Kalaupun haru keluar (rumah) gunakan masker dan sering-sering cuci tangan,” imbaunya.
Semoga tidak ada lagi yang positif corona, tambahnya.