search

Daerah

Andi HarunKebakaran Pasar SegiriSekolah RakyatAnak di Bawah umurPemkot Samarinda

Cerita Andi Harun saat Tinjau Kebakaran di Pasar Segiri, Tawarkan 2 Anak Masuk ke Sekolah Rakyat

Penulis: Muhammad Riduan
6 jam yang lalu | 0 views
Cerita Andi Harun saat Tinjau Kebakaran di Pasar Segiri, Tawarkan 2 Anak Masuk ke Sekolah Rakyat
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat diwawancarai di Puri Senyiur Samarinda. (Presisi.co/Muhammad Riduan)

Samarinda, Presisi.co – Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menemukan fakta adanya anak di bawah umur yang bekerja di kawasan Pasar Segiri saat meninjau lokasi kebakaran di Jalan Pahlawan, Samarinda Ulu, Minggu 10 Agustus 2025 malam. Anak-anak tersebut diketahui bekerja sebagai buruh lepas, seperti kuli angkut dan petugas kebersihan.

Menanggapi temuan itu, Andi Harun langsung menginstruksikan Plt Asisten I Pemkot Samarinda, Suharso untuk melakukan pendataan dan pendekatan terhadap anak-anak yang masih dalam usia sekolah agar mau kembali mengenyam pendidikan.

“Saya sudah beri arahan kepada Plt Asisten I untuk mengidentifikasi dan anak-anak yang masih dalam usia sekolah, karena anak yang saya temukan itu mereka belum masuk usia kerja, masih usia sekolah," ucapnya diwawnacara, Senin 11 Agustus 2025 malam.

Andi Harun menyebutkan bahwa anak-anak ini belum menyadari hal ini, karena mereka masih berusia labil, sehingga belum menyadari akibatnya apabila tidak menganyem pendidikan untuk di masa depan.

"Saya dapat laporan ada dua orang (anak), saya sudah memberikan arahan ke Plt asisten 1 untuk ditawarkan masuk ke sekolah rakyat,” lantunya.

Mantan anggota DPRD Kaltim menegaskan, langkah tersebut tidak bisa dilakukan secara paksa. Pemerintah akan mengedepankan pendekatan persuasif agar anak-anak memahami pentingnya pendidikan.

“Tidak mudah, karena kalau dipaksakan justru bisa merusak. Kita harus membujuk dan menjelaskan sesuai alam pikiran mereka bahwa pendidikan sangat penting di usia sekolah seperti ini,” jelasnya.

Menurutnya, faktor anak putus sekolah bisa beragam, mulai dari lingkungan yang kurang peduli terhadap pendidikan hingga kondisi ekonomi keluarga. Oleh karena itu, keberadaan sekolah rakyat menjadi solusi bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.

“Sekolah rakyat memang diperuntukkan bagi keluarga miskin atau tidak mampu. Kita ingin memastikan anak-anak yang seharusnya bersekolah tapi belum, bisa mengakses pendidikan ini,” pungkasnya. (*)

Editor: Redaksi